Sukses

Urgensi Cadangan Logistik Strategis di Saat Pandemi

Uuntuk menghindari krisis pangan dan energi sangat diperlukan kolaborasi semua pihak.

Liputan6.com, Jakarta – Pemuda Tani Indonesia bersama Forum Komunikasi dan Kerjasama Himpunan Mahasiswa Agronomi Indonesia (FKK HIMAGRI) mengadakan kegiatan Webinar Dialog Tani Nasional.

Acara tersebut mengambil tema “Urgensi Cadangan Logistik Strategis : Antisipasi Krisis Pangan Melalui Food Estate dan Sinergi Pengembangan Energi Terbarukan” pada Senin, 5 Oktober 2020 lewat Zoom Meeting dan Live Streaming pada Youtube. Kegiatan ini mendapatkan dukungan sponsor dari Bank Mandiri dan Pertamina serta menghadirkan narasumber yang ahli pada bidangnya.

Di antaranya Mohamad Hekal, MBA (Wakil ketua Komisi VI DPR RI); Laksdaya TNI Dr. A. Octavian (Rektor Universitas Pertahanan); Kuntoro Boga Andri, Phd (Kepala Humas dan Informasi Publik Kementrian Pertanian); serta Guru Besar Universitas Jendral Soedirman Prof. Totok Agung.

Selain narasumber yang ahli pada bidangnya, kegiatan ini juga dihadiri oleh partisipan dari seluruh elemen pendukung pertanian, dari mulai Organisasi serta Asosiasi Petani, Nelayan dan Peternak; Lembaga Pemerintah dan Daerah; hingga pelajar dan mahasiswa dari Sabang sampai Merauke berjumlah 457 Orang.

Ir. Fary Francis, MMA sebagai Ketua DPP Pemuda Tani Indonesia memberikan sambutan di awal sekaligus membuka kegiatan. Kemudian dilanjut oleh Mohamad Hekal sebagai Keynote Speaker. Hekal menyampaikan bahwa ancaman krisis pangan bagi Indonesia semakin terasa kala pandemi ini.

Alasannya, sangat penting membuat cadangan logistik pangan sesuai amanat UU Pangan No 18 tahun 2012 tentang Pangan. Dan Food Estate bisa menjadi jawaban bagi program Penyediaan Cadangan Logistik Pangan. Program Food Estate ini mengkolaborasikan antara Menteri Pertanian dan Menteri Pertahanan serta banyak kementerian dan lembaga lainya, karena untuk menghindari krisis pangan dan energi sangat diperlukan kolaborasi semua pihak.

Kegiatan dimoderatori oleh Suroyo selaku Ketua Harian DPP Pemuda Tani Indonesia dan Benny Rivaldy selaku Sekjen FKK Himagri 2018-2020. Kemudian dialog dilanjutkan oleh narasumber pertama Laksdaya TNI Dr. A. Octavian. Beliau menyampaikan strategi pengembangan cadangan logistik.

Ada tiga strategi utama, dari mulai melakukan Moderinisasi pada sektor pertanian dan perikanan, membentuk komponen cadangan untuk menambah jumlah angkatan kerja sektor pertanian dan perikanan, serta mengoptimalkan energi terbarukan dari laut dan darat. Menurutnya, modernisasi perlu dilakukan meningkatkan effisiensi dan produktivitas pada areal lahan garapan.

Harapannya jika modernisasi berhasil dilakukan maka dapat mengubah wajah pertanian konvesional mejadi modern.Berikutnya perlu juga dilakukan pembentukan komponen cadangan untuk menambah jumlah angkatan kerja sektor pertanian dan perikanan. “Kita juga perlu membuat komponen cadangan yang diambil dari TNI.

Mereka adalah orang yang terdidik dan disiplin, jadi dapat dimanfaatkan untuk membantu petani dan nelayan di luar jam kerja normal,” pungkasnya. Ia juga menyampaikan bahwa harus ada pengoptimalan energi terbarukan untuk menghindari krisis energi pada masa mendatang sambil menunjukan slide teknologi ramah lingkungan penghasil energi.

“Dalam pengembangan pangan, kita juga harus mencari alternatif energi lain, agar tak termakan bom waktu. Makanya perlu dilakukan pengoptimalan energi yang terbarukan dari darat ataupun laut," tmbahnya dalam penyampaian materi.

Setelah penyampaian dari narasumber terakhir, kegiatan dilanjutkan oleh beberapa dialog antara narasumber dan partisipan kegiatan. Kemudian ditutup oleh closing statment dari ketiga narasumber.