Sukses

Berusia 1 Abad, Omah Lowo Kini Tampil Apik Jadi Galeri Batik

Omah Lowo yang dibangun sejak era 20-an, saat ini disulap sebagai galeri batik dengan tampilan yang apik.

Liputan6.com, Jakarta - Omah Lowo di Solo, Jawa Tengah yang telah terbengkalai beberapa waktu kini rampung direstorasi. Hal tersebut tidak lepas dari peran serta perusahaan Batik Keris yang 'menyulap' bangunan yang dahulu sarang kelelawar ini lebih apik menjadi galeri batik, Rumah Heritage Batik Keris.

"Omah Lowo berdiri dari 1920 dimiliki leluhur Batik Keris, Sie Djian Ho. Sempat terbakar dengan peristiwa perang Jepang terdahulu. Sempat dimiliki beberapa tangan dan kembali ke Batik Keris," kata Daniel Yugusta selaku Public Relations Director Batik Keris saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, 2 Oktober 2020.

Daniel menambahkan, kembalinya Omah Lowo ke tangan Batik Keris sendiri sekitar lima tahun lalu. Bangunan warisan tersebut telah genap berusia 100 tahun pada momen peringatan Hari Batik Nasional tersebut.

"Kita mau membuat rumah ini sebagai galeri, pusat seni kriya, dan batik bernuansa kebudayaan Indonesia. Batik Keris berkolaborasi dengan Gusti Pangeran Haryo Paundrakarna JS dari Puro Mangkunegaran untuk kolaborasi batik beliau," tambahnya.

Dikatakan Daniel, restorasi Omah Lowo sempat terhenti selama satu tahun. Lalu proses penataan kembali dimulai lagi sebelum pandemi corona Covid-19 melanda.

"Kita ada tiga gedung, pertama gedung heritage sebagai galeri display batik Gusti Pangeran Haryo Paundrakarna dan Batik Keris, batik yang premium," kata Daniel.

Gedung kedua merupakan gedung pertokoan Batik Keris yang berkolaborasi dengan beberapa UMKM binaan Batik Keris. Sedangkan gedung ketiga dalah gedung kafe bernuansa kekinian berbalut dengan area yang nyaman dan Instagramable.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Dibuka untuk Umum

Rumah Heritage Batik Keris sendiri telah diresmikan pada Jumat, 2 Oktober 2020 oleh Walikota Solo F.X. Hadi Rudyatmo. Galeri batik ini akan dibuka untuk umum mulai Senin, 5 Oktober 2020.

"Untuk umum yang dibuka gedung B dan C atau pertokoan dan kafe. Gedung batik premium kalau berkunjung harus bikin appointment dengan Batik Keris. Appointment janjian dahulu dengan registrasi, ingin berkunjung kapan dan jam berapa nanti pihak kami akan siap menyambut," jelasnya.

Daniel menyebut, ada beberapa motif batik yang tidak dapat diabadikan di gedung A atau gedung heritage demi menjaga keaslian karya. "Beberapa ornamen desain interior asli semua masih kuno, jadi kita hanya menjaga tidak ada tangan-tangan tidak bertanggung jawab karena benda sangat langka dan kuno," tambahnya.

Sementara, Batik Keris berkolaborasi Paundrakarna membuat batik bercerita. Ada tiga motif yang dihadirkan, yakni motif Naga Banda, Naga Raja, dan Parang Suryo Negoro.

"Motif itu timbul dari motif murni pengilhaman, tidak meninggalkan estetika dari pakem-pakem keraton," tambahnya.