Liputan6.com, Jakarta - Seperti apa rasanya keliling dunia dengan kapal pesiar selama berbulan-bulan? Pengalaman perjalanan inilah yang ditawarkan sebuah perusahaan pelayanan Inggris, Cunard pada 2022 mendatang.
Dilansir dari laman Insider, Selasa, 6 Oktober 2020, perusahaan tersebut dua pekan lalu mengumumkan pelayaran baru di Queen Mary 2. Perjalanan ini akan membawa penumpang mengunjungi belasan negara selama 118 malam.
Advertisement
Baca Juga
Adapun kapal pesiar akan berangkat dari New York City, AS, pada 3 Januari 2022 dan akan ke 16 negara di seantero dunia. Kapal ini akan kembali ke 'The Big Apple' pada 1 Mei 2022.
Kapal pesiar akan berlabuh, termasuk di Seville (Spanyol), Athena (Yunani), Dubai (Uni Emirat Arab), hingga Sydney (Australia). Sepanjang perjalanan, peenumpang akan berkesempatan mengunjungi 33 Situs Warisan Dunia UNESCO.
Kapal sepanjang 1.132 kaki ini dapat menampung 2.691 tamu dan 1.292 awak kapal. Kapal pesiar ini mengizinkan hewan peliharaan di dalamnya.
Kapal pesiar ini bahkan dilengkapi dengan fasilitas planetarium. Di sana, para tamu dapat melihat bintang di tengah lautan selama hampir empat bulan perjalanan mereka.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berapa Biayanya?
Mengingat beragam fasilitas dan penawaran perjalanan yang cukup lama, bagi Anda yang berminat ikut wisata dengan kapal pesiar ini harus menguras kocek yang cukup dalam. Tiketnya berkisar 15.149 dolar AS atau setara Rp223 juta hingga 72.899 dolar AS atau sekitar Rp1 miliar.
Selain itu, penumpang juga harus membayar tambahan sekitar 1.710,74 dolar AS atau sekitar Rp25,2 juta untuk pajak, ongkos, dan biaya pelabuhan. Akomodasi termurah adalah kamar single tanpa jendela.
Sedangkan pemesanan termahal dengan kamar tidur, ruang tamu, dan jendela besar. Wisatawan dapat memesan perjalanan selama 118 malam atau salah satu dari enam perjalanan selama dua hingga tiga minggu.
Pelayaran baru dilakukan setelah pelayaran Queen Mary 2 yang serupa terhenti pada Maret lalu karena pandemi corona Covid-19, menurut BBC. Pada Agustus lalu, Cunard telah menghentikan pelayaran hingga 2021, menurut USA Today.
Advertisement