Sukses

Deretan Usaha Tak Biasa Maskapai di Asia Tenggara demi Bertahan di Masa Pandemi

Sederet maskapai di Asia Tenggara ini harus keluar dari zona nyaman untuk memperpanjang napas yang tersengal karena pandemi COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Putar haluan, ide demi ide tak biasa diluncurkan sederet maskapai penerbangan asal Asia Tenggara demi memperpanjang napas selama pandemi COVID-19. Maklum saja, akibat larangan dan pembatasan perjalanan, penerbangan sipil jadi salah satu industri paling terpukul di masa krisis kesehatan global.

Alhasil, pihaknya harus keluar dari zona nyaman dengan meluncurkan bisnis baru dengan harapan dapat bertahan dari hantaman pandemi. Mengutip laman AsiaOne, Kamis, 8 Oktober 2020, maskapai Thailand, Thai Airways, menghadirkan pengalaman bersantap seolah di dalam kabin.

Sejak awal September, restoran memanfaatkan dekorasi khas kabin pesawat berlokasi di kafetaria kantor pusat maskapai penerbangan di Bangkok telah beroperasi. Tempat makan tak biasa ini buka pada Rabu hingga Minggu setiap minggunya.

Tempat tersebut didekorasi dengan suku cadang dan kursi pesawat untuk memberi nuansa pesawat yang autentik bagi pelanggan. Direktur Pelaksana Katering Maskapai, Varangkana Luerojvong, mengatakan bahwa restoran pop-up tersebut setidaknya menyajikan sekitar dua ribu makanan per hari.

Menyusul kesuksesan tersebut, pihak perusahaan berencana mengubah kantor Thai Airways lain jadi tempat serupa yang menawarkan pengalaman bersantap nan unik. Seperti Thai Airways, Singapore Airlines juga merambah bisnis restoran.

Berdasarkan laporan Strait Times, setelah membatalkan "flights to nowhere", layanan yang saat ini sedang tren di beberapa negara Asia, seperti Taiwan dan Jepang, maskapai penerbangan ini justru memilih membuka restoran dalam beberapa minggu mendatang.

Menggunakan jet superjumbo Airbus A-380, para tamu dapat menikmati makan siang selama tiga jam di kelas ekonomi dengan membayar 50 dolar Singapura (Rp542 ribu). Pengalaman serupa juga tersedia untuk ultra-first-class suites seharga 600 dolar Singapura (Rp6,5 juta) per orang.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Fasilitasi Ritual Keagamaan

Selain restoran, Singapore Airlines juga dilaporkan akan menawarkan tur di belakang layar ke fasilitas pelatihan dengan biaya 15 dolar Singapura (Rp163 ribu) per anak di rentang usia tiga hingga 12 tahun dan 30 dolar Singapura (Rp325 ribu) per orang dewasa.

Aaron Wong, Founder MileLion, mengatakan, “Tur ini adalah kesempatan langka bagi publik untuk melihat langsung di balik layar fasilitas pelatihan SIA yang akan jadi tidak mungkin untuk non-media di waktu biasa."

Juga, Singapore Airlines berinisiatif memberi layanan mengantar berbagai menu makanan pesawat pada konsumen di rumah. Menu mewah tersebut diharapkan dapat memberi sensasi yang sama saat menyantap menu makanan di kelas satu atau kelas bisnis dari rumah masing-masing.

Berbeda dari rekan-rekannya, maskapai penerbangan AirAsia Malaysia justru memperkenalkan digital platform, IKHLAS, untuk pelancong Muslim pada April lalu. Menawarkan layanan untuk tradisi keagamaan, seperti umrah, kurban, dan sekarang akikah, IKHLAS tersedia di 35 negara, termasuk Malaysia, Thailand, Indonesia, Kamboja, Vietnam, dan India. Selain layanan, IKHLAS juga memungkinkan pelanggan mengumpulkan poin untuk program loyalitas AirAsia Big Points saat bertransaksi di platform.