Liputan6.com, Jakarta - Bu Tejo di film Tilik dikenal lewat sosoknya yang nyinyir di kalangan ibu-ibu tempatnya tinggal. Belum lama, ia kembali beraksi menyuarakan sindiran terkait penggunaan plastik sekali pakai.
Hal itu terlihat dari sebuah video yang diunggah Ecoton Foundation melalui akun Instagram pada awal Oktober lalu. Disebutkan pada kolom keterangan, sumber video berdurasi satu menit dan 51 detik tersebut adalah dari Aliansi Zero Waste Indonesia.
Tempat pengambilan gambar diatur di sebuah warung yang menjual sayur-mayur dan kebutuhan bahan memasak lainnya. Rekam gambar tersebut diawali dengan kedatangan Bu Tejo yang di video itu jadi sosok Bu Pudjo, yang tiba-tiba membuat kedua ibu lainnya yang sedang belanja terkejut.
Advertisement
Baca Juga
Bu Tejo terlihat tampil dalam balutan atasan bernuansa hijau lumut dan kerudung hijau lebih cerah. Ia pun seketika beraksi meluncurkan sindiran demi sindiran soal penggunaan plastik sekali pakai dengan gaya bicaranya yang khas.
"Wih belanjaannya banyak banget. Terong, timun, blambang, bawang, kubis semuanya pisah plastik sendiri-sendiri. Kalau mau ngerusak alam itu sekalian," katanya dengan ekspresif.
Salah seorang ibu dengan kerudung merah muda menyebut Bu Tejo cantik dengan kerudung yang tengah ia kenakan. "Bu Endah ini kalau muji udah kayak calon lurah ya. Jadi haus aku dari pagi dapat pujian terus," lanjut karakter yang dimainkan aktris Siti Fauziah tersebut.
Pengambilan gambar beralih menyoroti ibu pemilik warung dengan Bu Tejo di sebelahnya yang mengambil air minum dari dispenser. "Ini sudah benar nih," tutur Bu Tejo sambil menepuk galon air yang bukan produk sekali pakai.
"Tinggal gelasnya, masa pakai plastik sekali pakai. Lho, kok masih lanjut plastikinnya?" protes Bu Tejo.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Imbauan Tak Gunakan Produk Sekali Pakai
Tak lama, ia memberikan dua tas belanja warna hijau yang dapat digunakan berulang kali. "Lho, emang apa bedanya kresek ini sama tas itu?" tanya ibu berkerudung oranye.
"Ini itu tahan lama. Jadi, kalau sekampung pakai ini, kita nggak akan numpuk sampah. Sekarang coba bayangkan, kalau galon ini cuma sekali pakai, setahun, lima tahun, 100 tahun, bisa jadi pusat peradaban galon planet kita nanti," jelas Bu Tejo.
Usai menjelaskan, Bu Tejo menyebut, ia yang akan membayar semua belanjaan kedua ibu tersebut. "Terima kasih banget ya Bu Pudjo, mbok tahu gitu nyalon lurah aja toh, bu," kata Bu Endah.
Ketika ibu-ibu pergi, Bu Tejo tersenyum semringah melihat ke kamera sembari menggerakkan alisnya. Ia kemudian memberi uang belanja ke pemilik warung dan tas belanja yang dapat digunakan berulang kali.
Menariknya, ketika ibu pemilik warung membuka tas belanjaan hijau itu, ia menemukan selebaran kampanye Bu Tejo jadi lurah. "No.1 wujudkan desa hijau coblos Bu Pudjo," begitu bunyi keterangannya.
Video ditutup dengan aksi kocak Bu Tejo yang naik mobil bak terbuka. Ia berdiri sembari megang pengeras suara.
"Sayangi lingkungan, coblos Bu Pudjo, lurah masa depan harapan bangsa," katanya sembari tertawa membahana.
Advertisement