Sukses

Ratusan Guru Ikuti Wisuda Virtual untuk Pelestarian Air dan Lingkungan

Nantinya, rangkaian materi yang diberikan bakal disisipkan pada pendidikan sehari-hari agar anak memahami pentingnya air bersih dan pelestarian lingkungan.

Liputan6.com, Jakarta - Suntory Garuda Beverage (SGB) telah menyelenggarakan wisuda virtual bagi lebih dari 500 guru Sekolah Dasar, serta 200 guru Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Mereka telah selesai mengikuti serangkaian pelatihan dan berhasil menyelesaikan semua tugas guna meningkatkan kompetensi ajar pelestarian air dan lingkungan.

Berdasarkan keterangan resmi pada Liputan6.com, Kamis, 8 Oktober 2020, sertifikat kelulusan disampaikan dan ditandatangani langsung oleh perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI dan Himpunan Penggiat Adiwiyata Indonesia.

Partisipasi aktif dalam pelatihan, penyelesaian tugas, dan pemberian sertifikat ini merupakan salah satu komponen penting bagi peningkatan kompetensi guru. Juga, bagian dari implementasi Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS) atau akrab dengan sebutan penghargaan Adiwiyata.

"Kami mengapresiasi inisiatif dan komitmen SGB untuk melestarikan air bersih dan lingkungan melalui program edukasi, pembinaan guru dan sekolah, serta program, juga fasilitas konservasi air," kata Kepala Pusat Pelatihan Masyarakat dan Pengembangan Generasi Lingkungan KLHK, Cicilia Sulastri.

Modul yang terstruktur dengan baik, komponen pembelajaran yang menarik, kompetensi fasilitator yang handal, dan kerja sama erat dengan guru dan sekolah, menurutnya, jadi kunci keberhasilan Program Mizuiku ini.

Ong Yuh Hwang, Chief Executive Officer & President Director Suntory Garuda Beverage, mengatakan, "Sebagai bagian dari program Mizuiku, Aku Cinta Air Bersih untuk mempromosikan kesadaran dan pentingnya air bersih pada anak-anak, Suntory Garuda menyadari bahwa sangat penting untuk melengkapi bapak atau ibu guru sebagai garda depan pendidikan di sekolah."

Pelatihan Mizuiku bagi Guru dimulai pada 2019. Pada tahun kedua, pelatihan ini dibuka dengan Forum Diskusi bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan dari enam area Mizuiku, yaitu Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Gowa, Banjar, Tangerang, dan Sidoarjo.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Serangkaian Materi Pelatihan

Serangkaian materi pelatihan dimulai dari kebijakan program GPBLHS, kriteria sekolah Adiwiyata, upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, program Mizuiku, beberapa upaya konservasi air seperti biopori penanaman pohon dan pemilahan sampah, hingga bagaimana sekolah mengidentifikasi potensi, serta problem air di sekolah.

Juga, mengintegrasikan Mizuiku dalam Rencana Program Pembelajaran (RPP) untuk edukasi dan gerakan di sekolah. Selama kurang lebih dua minggu sejak pertengahan September, materi pelajaran dan tes diunggah di kanal YouTube untuk dipelajari oleh para guru.

Selanjutnya, diadakan beberapa sesi khusus untuk tanya jawab dan diskusi virtual tentang materi-materi ajar tersebut bersama KLHK dan HPAI, baik melalui Google Meet maupun grup WhatsApp. Menyiapkan RPP, termasuk strategi mengajar dan inovasi untuk mengintegrasikan materi ajar pelestarian air dan lingkungan ke dalam mata pelajaran sehari-hari, jadi salah satu tugas khusus untuk mendapat sertifikat kelulusan.

Juga, terdapat hadiah jutaan rupiah bagi inovasi terbaik. Berjalan simultan dengan program edukasi, Mizuiku turut memberi akses air bersih dan sanitasi, konservasi air melalui panen air hujan, biopori, penghijauan, serta pengelolaan sampah plastik pada sekolah dan komunitas di lokasi produksi perusahaan.