Liputan6.com, Jakarta - Prefektur Yamanashi di Jepang, selain dikenal sebagai rumah bagi Fujisan, sebutan warga setempat bagi Gunung Fuji, wilayah itu juga terkenal sebagai Kerajaan Buah-nya Jepang. Pusatnya berada di Kota Fuefuki yang berjarak sekitar 30 meter dari Gunung Fuji.
Berada di ketinggian 261 mdpl, Lebih dari 58 persen luasan kota merupakan kawasan hutan. Tak heran bila Fuefuki cenderung sejuk dengan suhu tertinggi terjadi sekitar Agustus, mencapai 22,8 derajat Celcius.
Advertisement
Baca Juga
Kota ini terkenal sebagai kota penghasil persik dan anggur nomor 1 di Jepang. Dikutip dari laman peach-city.com, semua itu berkat tanah yang subur, sistem drainase yang baik, dan memiliki waktu siang yang panjang sehingga terjadi perbedaan suhu yang besar antara siang dan malam.
"Hal tersebut membuat daerah ini menjadi lokasi yang tepat untuk bercocok tanam," demikian keterangan laman tersebut, dikutip Jumat (16/10/2020).
Nyaris sepanjang tahun selalu ada buah yang dipanen dengan jenis bermacam-macam. Tak hanya persik dan anggur yang menjadi komoditas utama, tetapi juga ada stroberi, plum, dan kesemek. Wisatawan perlu mengecek terlebih dulu masa panen masing-masing buah jika ingin menikmati hasil panen asli Yamanashi ini.
Sebagai gambaran, pada musim semi atau sekitar April, Fuefuki akan dihiasi bunga-bunga persik dan seluruh area akan diselimuti warna merah jambu yang indah. Sementara, pertengahan Oktober adalah waktu yang tepat untuk menikmati penghujung musim anggur. Sebelum pandemi Covid-19 melanda, mereka yang datang tak hanya warga lokal, tetapi juga turis asing.Â
Saya dan rombongan JNTO kebetulan berkunjung di akhir musim dingin pada awal Maret 2020 lalu. Karena musim semi baru saja datang, kebun-kebun buah masih tak berbunga. Beruntung, saya masih berkesempatan memanen stroberi Fuefuki di perkebunan Miharashien, Jepang.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kenyang Stroberi nan Manis
Saya ikut memetik dan memakan buah berwarna merah itu sepuasnya selama 30 menit sambil menikmati hijaunya perkebunan lokal berlatar Gunung Fuji. Ada empat jenis stroberi di Miharashien, yaitu Akihime, Yayoi Hime, Kaorino, dan Bosi.
Stroberi Akihime yang dijuluki si pipi merah adalah yang terpopuler karena lebih gemuk dengan merah yang menyala. Staf di Miharashien juga tak pelit menjelaskan cara menikmati stroberi di sini. Pertama yang perlu diperhatikan adalah cara memetik. Jika ada stroberi yang terlanjur terpegang, itulah yang harus dipetik. Jangan asal sentuh karena akan merusak kualitas buah.
Sebelum masuk, staf perkebunan akan memberikan tempat dari plastik dengan dua cekungan, pertama untuk tempat sampah daun dari stroberi yang telah dipetik, cekungan kedua untuk menuangkan condensed milk atau cokelat, yakni cocolan untuk menikmati stroberi. Tapi, tanpa cocolan itu, rasa stroberi Yamanashi sudah manis dan segar. Buahnya juga besar-besar.
Untuk menikmati paket memakan sepuasnya, Anda perlu merogoh kocek sekitar 1.000-2.200 yen (atau sekitar Rp140ribu--280 ribu). Sementara, anak-anak dibebankan sekitar 900-1700 yen (Rp120ribu-230 ribu). Sedikit berbeda dengan pengalaman memetik stroberi di Lembang, meski paket harga lebih murah di tanah air, tapi pengunjung dibatasi (misal) berapa ons untuk berapa orang.
Penting diingat, Anda bisa berkunjung dan menikmati makan sepuasnya stroberi di sini sepanjang Januari hingga Mei, terutama pada April, menikmati stroberi dengan pemandangan kota yang penuh bunga persik bermekaran adalah pilihan menarik lainnya. Meski saya dan rombongan tidak bisa menikmati hamparan perkebunan persik yang bermekaran, kami sangat puas karena bisa melahap puluhan buah merah yang sangat manis dan segar itu langsung dari kebunnya.
Advertisement
Surganya Onsen
Selain penghasil buah, kota Fuefuki yang dikelilingi pegunungan menjadi salah satu sumber air panas atau Onsen. Anda akan menemui banyak pemandian air panas maupun penginapan yang memiliki pemandian air panas.Â
Ada dua desa sumber air panas di kota ini, Isawa Onsen, yang secara tidak sengaja ditemukan di kebun anggur yang kemudian digunakan sebagai tempat pemandian outdoor, dan Kasugai Onsen, terletak di area produksi persik.
Tempat pemandian air panas umum pun ada beberapa jenisnya, seperti bertemakan mawar, atau pemandian yang menawarkan pemandangan alam berupa kebun persik yang bermekaran di bulan April ataupun pemandian air panas yang lebih tertutup dengan ruang tatami yang luas jika Anda datang bersama keluarga atau teman-teman yang ramai.