Liputan6.com, Jakarta - "Khawatir saja, terutama di masa pandemi, tentu bukan solusi. Perempuan harus aktif mencari jalan keluar dan bagaimana kami bisa hadir membekali mereka untuk menemukan ide-ide baru," kata Eva Lusiana, Vice President Sales Operation Danone-AQUA, dalam webinar Pemberdayaan Perempuan Melalui Usaha Mikro dalam Mendukung Ekonomi Keluarga, Selasa, 13 Oktober 2020.
Terlebih, menurut Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Indra Gunawan, partisipasi perempuan dalam ekonomi dapat memacu produktivitas dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Namun, dalam praktiknya, bisnis tersebut tak akan jauh dari rumah tangga.
Karenanya, pihak Kemen PPPA mendukung sederet upaya, termasuk membuka jalan pemberdayaan perempuan dalam menjalankan usaha mikro. "Utamanya kami mendorong para perempuan punya akses permodalan," imbuhnya.
Advertisement
Baca Juga
Selaras dengan semangat itu, lewat AQUA Home Service (AHS), Danone-AQUA membuka pintu untuk para ibu yang ingin ikut ambil peran dalam memperkuat ekonomi keluarga. Sebagai penunjang, nantinya mereka juga akan dibekali kemampuan tentang memulai dan mengembangkan usaha.
Menurut figur publik, Tasya Kamilla, berbisnis adalah soal melihat kesempatan. "Tidak perlu punya semua keahlian. Yang penting kenal dengan siapa yang bisa mendatangkan keahlian itu untuk kita. Lalu, punya semangat berbisnis," ungkapnya di kesempatan yang sama.
Eva menyambung, para perempuan juga harus bisa mengidentifikasi risiko, mengingat pasti menemukan tantangan selama berbisnis. Kemudian, mengikuti tahapan membangun usaha dengan tekun sembari cermat melihat apa saja yang bisa diperbaiki dalam prosesnya.
"Kami punya program berkelanjutan yang bakal terus mendukung pemberdayaan perempuan pelaku AHS untuk tumbuh bersama," sambung Ratih Retno Purwaningrum, Emerging Channel Director Danone-AQUA.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dorong Kesetaraan Gender
Pemberdayaan perempuan di sektor usaha mikro, menurut Indra, merupakan salah satu upaya mematahkan isu gender yang sekarang masih dihadapi. Dalam praktiknya, menurut Tasya, harus ada komunikasi yang dibangun bersama suami.
"Kita harus jelas mengutakan visi dan mimpi diri sendiri untuk nantinya bakal diseleraskan dengan visi dan mimpi suami, juga visi dan mimpi keluarga," tutur ibu anak satu tersebut.
Nani Heryani, pemilik bisnis AHS Widya sejak 2010 di Jakarta mengatakan, "Suami saya memang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, tapi saya menyadari bahwa ia tak bisa bekerja selamanya."
"Saya ingin mempersiapkan hari tua sedini mungkin dengan AHS supaya saya dan keluarga tidak hanya mengandalkan uang pensiun suami," imbuhnya.
Ratih menjelaskan, AHS sekarang sudah bekerja sama dengan delapan ribu mitra yang mayoritasnya merupakan ibu rumah tangga di Jawa, Kalimantan, Bali, dan Sumatra. Bersama Kemen PPPA, Danone-AQUA berharap AHS terus berkembang ke wilayah lain di Indonesia agar lebih banyak perempuan dapat menjalankan usaha mikro dan memperkuat ekonomi keluarga.
Advertisement