Sukses

Rumah Jadi Tempat Paling Aman Selama Pandemi Corona Covid-19

Lebih dari tiga perempat orang Amerika Serikat merasa tidak nyaman di luar rumah.

Liputan6.com, Jakarta - Rumah jadi tempat yang paling aman bagi orang Amerika Serikat di tengah pandemi corona Covid-19. Hal tersebut berdasarkan survei yang diselenggarakan, baru-baru ini.

Lebih dari tiga perempat orang Amerika merasa tidak nyaman di luar rumah mereka di tengah pandemi.  Mereka hanya memiliki sedikit kepercayaan, bisnis dan sekolah akan melindungi mereka dari Covid-19, seperti dilansir dari Fox News, Kamis, 15 Oktober 2020.

Sekitar 77,5 persen orang dewasa AS mengatakan mereka hanya merasa aman di rumah. Jawaban itu muncul ketika mereka diminta untuk mengidentifikasi tempat yang memberi mereka rasa aman terbesar.

Sementara itu, sekitar 55 persen responden merasa aman dengan teman dan kerabat terdekat.  Hanya 18,8 persen yang menyebutkan tempat kerja mereka dan hanya 7,9 persen yang memilih restoran atau kafe favorit mereka.

Lain dengan rumah, sekitar 40 persen orang Amerika yang akan bekerja mengatakan bahwa mereka merasa kurang aman di sana dibandingkan enam bulan lalu. Kurang dari setengah jumlah responden yakin bahwa pimpinan sekolah dan tempat kerja melakukan yang terbaik untuk menciptakan suasana aman.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Survei Remaja

Sementara itu, para remaja juga merasa tidak nyaman. Sekitar 70 persen dari anak usia 16 dan 17 tahun yang disurvei mengatakan mereka hanya merasa aman di rumah.

Sekitar 44 persen dari mereka yang bersekolah merasa kurang aman di sana dibandingkan enam bulan lalu. Sementara jajak pendapat dilakukan sebelum Presiden Trump mendesak orang Amerika untuk tidak membiarkan COVID-19 "mendominasi hidup Anda".

Akibatnya, beberapa negara bagian berjuang melawan infeksi yang kian meningkat, setelah sekolah dan bisnis dibuka kembali.  Firma Zogby, John Zogby Strategies, mengadakan jajak pendapat online pada 28 Agustus dengan sampel acak dari 1.000 orang dewasa AS dan 303 remaja.Â