Sukses

3 Gaya Netral Gender G-Dragon di Sampul Majalah Vogue Korea

G-Dragon mengeksplorasi koleksi Musim Gugur Chanel lewat sederet gaya di sampul majalah Vogue Korea.

Liputan6.com, Jakarta - Vogue Korea meluncurkan tiga sampul majalah edisi November di akun Instagram mereka pada Kamis, 15 Oktober 2020. Visual G-Dragon pun menghiasi ketiganya dengan kesan gagah yang unik.

Mengutip laman allkpop, Jumat (16/10/2020), ini adalah pertama kalinya dalam empat tahun sejak G-Dragon muncul di sampul majalah Vogue. Lewat sederet foto, sang idol memamerkan koleksi Musim Gugur Chanel untuk merayakan keberadaan direktur kreatif baru Chanel, Virginie Viard.

Beragam nuansa pun diusung berbeda di tiap fotonya. Salah satunya, G-Dragon memakai kemeja merah muda berpadan ankle pants hitam. Padanannya seolah hendak menantang standar busana lelaki lewat fesyen genderless.

Di foto selanjutnya, gaya edgy khas G-Dragon diperlihatkan secara kentara lewat pemakaian stripes suite. Penambahkan aksesori berupa kalung berlapis-lapis justru melengkapi tampilan itu dengan sangat baik.

Belum lagi berbicara tentang tatapan tajam lelaki yang sempat berduet dengan IU tersebut yang menambah nuansa intens foto. Kalung berlapis itu kembali tampil di foto ketiga.

Di sana, rapper 32 tahun tersebut tampak memakai sweater yang membuat aksennya kian jelas karena ditampilkan dalam foto hitam-putih. "Sang raja telah kembali," tulis salah satu pengguna Instagram mengomentari foto G-Dragon tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Representasikan Optimisme

Sebelumnya, G-Dragon sukses jadi artis Korea pertama yang menghiasi majalah Vogue edisi September 2020 untuk dirilis di 26 negara. Ia pun dilaporkan terlibat dalam pembuatan art cover pada isu tersebut.

"Bintang dunia G-Dragon terkenal sebagai pecinta seni. Sebagai seniman kontemporer, ia mengungkap Hope (harapan) sebagai Lighting Art (cahaya seni) untuk edisi Hope (Vogue) isu September 2020," begitu bunyi keterangan majalah Vogue Korea,

Sebanyak 26 edisi sampul kala itu bermaksud mengeksplorasi harapan dalam semua interpretasinya, mengangkat suara, dan, di atas segalanya, bertekad menciptakan perubahan positif. Dengan sebagian besar negara masih 'terkunci' akibat pandemi COVID-19, optimisme dinilai jadi sangat penting.

"Saat kita semua mencari jalan yang positif dan pemersatu menuju masa depan, harapan adalah nilai kritis untuk dijunjung dan ide untuk dicita-citakan," sambung pihaknya.