Liputan6.com, Jakarta - Prestasi anak SMA tak hanya bisa diukur berdasarkan kemampuan akademiknya saja, tetapi juga kreativitas dan inovasi yang dihasilkan. Melalui Indonesia Student Company of the Year Competition (ISCC) 2020, lebih dari 900 siswa SMA/SMK di 11 wilayah Tanah Air berkompetisi menciptakan ide bisnis yang mengusung konsep ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Prestasi Junior Indonesia (PJI) dan berbagai mitra usaha lainnya kembali menggelar ISCC 2020 sejak Januari hingga September 2020 lalu. Program yang juga didukung pemerintah itu berhasil melahirkan 44 bisnis baru yang dikelola anak SMA dengan total omzet Rp272 juta selama kompetisi yang berlangsung secara virtual ini.
Advertisement
Baca Juga
"Lingkungan kewirausahaan Indonesia tengah bergerak ke arah yang kian positif. Ini yang harus terus dipertahankan dan ditingkatkan, terlebih di tengah pandemi COVID-19. Dengan peningkatan kompetensi kewirausahaan melalui pemberdayaan pelajar, kami meyakini UMKM di Tanah Air akan tumbuh dan diperhitungkan," ujar Chairman of the National Board Prestasi Junior Indonesia, Siddharta Moersjid, dalam rilis yang diterima Liputan6.com, beberapa waktu lalu.
"Inisiatif ini selaras dan bersinergi dengan langkah-langkah pemerintah. Dengan demikian kewirausahaan muda Indonesia terus berkembang, bukan hanya para pelajar sekarang, namun juga generasi yang akan datang," imbuh Juandanilsyah, Koordinator Bidang Peserta Didik-Direktorat SMA, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Panitia ISCC 2020 kemudian memilih sembilan tim terbaik dalam hal inovasi wirausaha muda. Nantinya, salah satu dari tim yang terpilih akan mewakili Indonesia pada kejuaraan bisnis level Asia Pasifik pada 2021 mendatang. Lalu, apa saja inovasi produk ramah lingkungan yang terpilih ini? Berikut ulasannya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Magic Enzyme
Produk ini merupakan karya siswa SMKN 20 Jakarta, yang merupakan cairan pembersih sepatu berbahan dasar alami. Bahan utamanya adalah kulit jeruk dan ekstrak belimbing wuluh yang diketahui ampuh untuk membersihkan noda membandel.
2. Sticle
Tak beda jauh dengan produk sebelumnya, produk karya siswa SMAN 1 Tuban ini juga merupakan pembersih noda instan berbahan dari hasil fermentasi kulit nanas, tetapi digunakan khusus untuk noda pada pakaian. Produk ini tersedia dalam dua kemasan, yaitu roll on dan spray.
3. Canbri
Canbri atau Candle Brico adalah produk lilin aroma terapi ramah lingkungan yang dibuat dari sisa minyak tak terpakai dengan beragam varian aroma. Produk ini merupakan ide siswa SMA Muhammadiyah Cileugsi, Bogor.
4. PlayIt!
Masih dengan konsep ramah lingkungan, siswa SMA Karangturi Semarang ini menghadirkan sebuah permainan edukasi berbahan kertas daur ulang dan limbah kayu. Ada tiga jenis permainan, yaitu DESC!, Fill In!, dan DESC! Mobile yang dapat dimainkan dengan memanfaatkan aplikasi perangkat pintar, yang mana seluruh permaianan bertujuan untuk meningkatkan interaksi sosial pemain.
5. Ecozyme
Ecozyme merupakan disinfektan yang terbuat dari enzim sampah organik, tanpa kandungan bahan kimia. Inovasi siswa SMK Kartini Batam ini dapat digunakan sebagai sanitizer, air purifier, dan cairan pembersih guna meminimalisir penyebaran virus.
Advertisement
6. Kastic Pillow
Siswa SMAN 2 Denpasar ini ternyata hadir dengan inovasi produk yang tak kalah menarik. Produk ini merupakan sebuah bantal leher multifungsi, yang dapat dijadikan string bag dan juga bagpack. Bahan dasarnya pun memanfatakan daur ulang limbah plastik dan kain perca yang ramah lingkungan.
7. Loka Color Pallete
Ramah lingkungan dan unik, cat air berbahan dasar bubuk kulit telur, limbah kayu industri, dengan bahan alami lainnya ini merupakan inovasi siswa SMAN 16 Surabaya. Dalam produksinya, mereka berhasil mengurangi 43,6 kilogram limbah kayu industri dan 550 cangkang telur.
8. Simplastic, Complastic, P-Pouch
Turut mendukung gaya hidup non-tunai, siswa SMAN 71 Jakarta ini menghadirkan produk card holder yang sepenuhnya memanfaatkan limbah kantong plastik sekali pakai. Mereka juga menghadirkan tiga jenis card holder yang disesuaikan dengan kebutuhan penggunannya.
9. Lōōkat
Beralih ke barang mode, siswa SMAN 11 Bandung ini menghadirkan bucket hat, merupakan topi yang terbuat dari bahan goni, linen, dan katun ramah lingkungan. Setiap satu pembelian produk, pelanggan juga akan mendapat suvenir pot sukulen yang diharap dapat dijaga dan dirawat dengan seperti. (Brigitta Valencia Bellion)