Sukses

Raisa Ajak Perempuan Indonesia Tetap Berani Wujudkan Impian di Tengah Pandemi

Masa sulit tidak menghalangi Raisa untuk berkespresi dan berkarya, semangat itu ingin dibagikannya pada perempuan Indonesia lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Di era pandemi Covid-19, segala sesuatunya menjadi serba tak pasti, semua aktivitas menjadi terbatas. Berbagai tantangan dan kesulitan dalam beradaptasi dengan kebiasaan baru pun menjadi masalah yang dialami masyarakat dari berbagai kalangan, termasuk para perempuan muda Indonesia. Tak sedikit, banyak yang harus putus kerja karenanya dan mulai meragukan kemampuan mereka dalam meraih impiannya.

Psikolog Klinis Dewasa, Tara de Thouars, menyampaikan bahwa ketika memasuki usia dewasa muda, umumnya perempuan muda sudah dituntut untuk  membuat keputusan besar dalam hidup, dan normalnya menimbulkan kekhawatiran. Terlebih di masa pandemi ini, sebab ruang gerak untuk mengasah diri juga semakin terbatas.

"Dalam kondisi normal saja, adaptasi ini otomatis menimbulkan berbagai kegelisahan dan kekhawatiran. Di tengah pandemi, hal ini menjadi semakin terasa dengan banyaknya keterbatasan dan ketidakpastian yang membuat ruang gerak perempuan menjadi terbatas," ujarnya dalam konferensi pers virtual Sunsilk Dukung Perempuan Indonesia #TakTerhentikan Meraih Mimpi, Rabu, 28 Oktober 2020.

Ia menambahkan, di tengah situasi sulit ini, perempuan sebenarnya masih memiliki peluang besar untuk meraih impian mereka. "Kita akan termotiivasi untuk bergerak kalau kita punya harapan dan mimpi, mau mengambil langkah, keluar dari zona nyaman, dan berani ambil risiko," tambahnya.

Sebagai penyanyi dan perempuan muda di Indonesia, Raisa Adriana, atau kerap disapa Raisa,  juga memiliki pandangan yang serupa. Ia menyampaikan bahwa di masa iinilah perempuan Indonesia tidak boleh berhenti bermimpi dan berjuang meraihnya. Baginya, mimpi itu adalah penggerak roda kehidupan, tanpanya justru orang-orang hanya akan berdiam diri dan tak tahu ke arah mana harus melangkah. Inilah yang nantinya akan membawa diri semakin jauh dari impian tersebut.

"Setiap fase kehidupan pasti ada tantangannya masing-masing. Seperti saat pandemi ini, ketakutan dan kegelisahan aku itu memang tentang uncertainty (ketidakpastian). Cuma lama-kelamaan, sekarang aku malah lebih banyak mencoba hobi-hobi baru yang sebelumnya aku abaikan karena aku terlalu fokus sama rutinitas yang biasanya," ungkap Raisa, Brand Ambassador Sunsilk. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Giat Mencari Akses

Pelantun lagu “Kali Kedua” ini juga mengatakan untuk tidak takut gagal dalam mencobal hal-hal baru semasa pandemi ini. "Nyobain hal-hal baru justru sekarang ini saatnya, kalaupun kita gagal saat mencoba, tapi inilah saatnya untuk gagal dan belajar lagi," imbuhnya.

Baginya, masa muda justru adalah saat yang tepat untuk mencoba banyak hal baru, menggali hobi, serta menemukan apa yang benar-benar dikuasai dan ingin dikembangkan nantinya. Jika terus takut akan kegagalan, maka usaha yang dilakukan pun hanya akan berjalan di tempat dan tidak membawa seseorang pada kesuksesan.

Ia menambahkan bahwa berusahalah menyibukkan diri dengan kegiatan yang positif dan produktif. "Sibuk itu enggak selalu bagus kalau sibuknya enggak produktif. Kelilingilah diri kita dengan orang-orang yang suportif dengan apa yang kita lakukan."

Tara de Thouars juga menambahkan bahwa sarana, akses, dan dukungan dari sekitar memang diperlukan untuk membantu memberi semangat dalam perjalanan meraih mimpi. Untuk itu, selain menempatkan diri pada lingkungan yang suportif, penting juga untuk selalu berusaha mencari akses yang tepat dan sesuai dengan mimpi itu.

"Keterbatasan itu sebetulnya tidak membuat kita berhenti meraih mimpi kita, yang namanya mimpi memang harus dibangun perlahan. Yang bisa kita lakukan adalah mencari tahu, mencari akses yang bisa membantu kita, karena kalau kita tidak mencari, tidak mengusahakannya, maka mimpi itu juga enggak akan kemana-mana," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Saatnya Mengekspresikan Diri

Berangkat dari kenyataan bahwa banyak perempuan muda Indonesia yang gelisah akan karier dan impiannya, serta mulai meragukan kemampuan mereka, merek perawatan rambut,  Sunsilk Indonesia, mengadakan kampanye bertajuk #TakTerhentikan. Kampanye ini diadakan dengan berbagai rangkaian kegiatan virtual yang bersinggungan juga dengan perayaan International Day of The Girl pada Oktober lalu, sebagai pengingat bahwa setiap perempuan berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk menggapai masa depan cerah.

“Melihat kondisi dan kebutuhan perempuan muda Indonesia yang sangat dinamis, kami selalu berupaya agar kampanye ini relevan dan mampu memberikan dampak yang efektif. Untuk itu, dengan berbagai tantangan yang dihadapi oleh perempuan muda Indonesia di tengah pandemi COVID-19, baik dari sisi ekonomi maupun sosial, Sunsilk memberikan rangkaian inspirasi dan dukungan melalui platform online,” ujar Elviana Lim, Senior Brand Manager Sunsilk PT Unilever Indonesia, Tbk.

Ia mengatakan bahwa meski banyak batasan yang muncul di tengah pandemi, kampanye tersebut dibuat untuk mengingatkan bahwa sesungguhnya perempuan masih tetap dapat secara bebas mengekspresikan bakat dan kemampuannya untuk meraih mimpi. “Perempuan berhak mendapat kesempatan yang sama tanpa diskriminasi, dan kami mendukung hal itu,” tambahnya.

Untuk itu, beberapa waktu lalu mereka mengadakan Kelas Inspirasi Sunsilk, diikuti dengan Exclusive Coaching Class, dan program One-day Internship bagi perempuan muda Indonesia untuk lebih terinspirasi dalam mengasah kemampuannya. Hingga saat ini, lebih dari 500.000 perempuan Indonesia terjaring dalam rangkaian acara itu.

Menutup diskusi tersebut, Raisa menambahkan, “Untuk semua perempuan di luar sana, galih semua peluang yang ada, terus aktif mencari inspirasi, saling mendukung, jangan saling menjatuhkan, terus semangat, dan bersama-sama kita bisa menjadi perempuan yang tak terhentikan.”  (Brigitta Valencia Bellion)