Liputan6.com, Jakarta - Selalu punya jiwa kewirausahaan membuat ibu tunggal dari dua anak asal Amerika Serikat, Lisa Vogl, menggagas lini fesyen hijab, Verona Collection. Saat ini, hijab dan desain pakaian sederhana merek tersebut dapat ditemukan di toko-toko, seperti Macy's, dan secara daring di ASOS.
Tapi, jalan Vogl menuju sukses ritel tak bisa dikatakan mulus. Melansir laman People, Jumat (30/10/2020), setelah lulus kuliah, Vogl memulai karier sebagai konsultan KPR. Karena merasa tak cocok, ia akhirnya kembali ke sekolah untuk belajar fotografi.
Selama waktu itu, Vogl juga mendalami Islam, dan memeluk kepercayaan tersebut setahun kemudian, yakni pada 2011. Tak lama kemudian, Vogl menikah dan memiliki anak pertamanya.
Advertisement
"Saya melakukan pemotretan di Afrika, Eropa, dan seluruh Amerika Utara. Saya bepergian tanpa henti, kemudian jadi seorang ibu, dan gaya hidup saya benar-benar berubah," katanya. Ia menjual peralatan fotografinya dan fokus pada kehidupan keluarga.
Baca Juga
Tapi, sekitar waktu Vogl memiliki anak kedua, ia mulai memikirkan langkah selanjutnya dan menemukan karier sesuai minat. "Saya pikir terkadang sebagai ibu, kita merasa bersalah karena tak memberi 100 persen waktu kita pada anak-anak," kata Vogl.
"Tapi, apa yang saya pelajari dalam waktu sangat singkat adalah bahwa jika saya tak puas dan jika saya tak bahagia, saya tak bisa jadi ibu terbaik," imbuh sang ibu tunggal.
Ide untuk Verona Collection sebagian berasal dari pengalaman pribadi Vogl. Ketika mulai mengenakan hijab pada 2010, ia merasa sangat sulit menemukan apa yang dibutuhkan. "Jilbab bukan hanya jilbab," jelasnya.
"Itu mengharuskan Anda mengenakan pakaian lebih longgar dan menutupi hingga ke pergelangan tangan dan pergelangan kaki. Sangat sulit menemukan pakaian bagus yang masih terjangkau dan sederhana, di mana semuanya juga serasi dan benar-benar terlihat bagus," sambung sang ibu tunggal.
Saat bertemu salah satu co-founder Verona Collection, Alaa Ammuss, pada 2014, mereka memutukan memulai merek fesyen hijab bervisi serupa. "Itu benar-benar 'turun' sesuai kebutuhan, dan kami memenuhinya," kata Vogl.
Namun, perspektifnya lebih dari itu. "Kami benar-benar ingin memberi wanita, khususnya wanita Muslim, kepercayaan diri untuk bangga dengan diri mereka sendiri. Jika mereka memilih memakai hijab, kenakan dengan bangga,” jelasnya.
Berubah Drastis dalam Semalam
Kemudian di tahun 2015, keduanya meluncurkan Verona Collection dengan investasi masing-masing 3,5 ribu dolar. AS. Mereka pun mulai menawarkan empat gaya jilbab. Keduanya menghabiskan setiap sen, mengulik situs web, media sosial, dan memenuhi pesanan secara mandiri.
Tapi, peluncuran itu menunjukkan bahwa mereka sedang mengerjakan sesuatu, di mana produk terjual habis dalam satu atau dua minggu. "Perusahaan baru saja tumbuh dari sana," kata Vogl.
Sampai sesuatu yang tidak diharapkan Vogl terjadi, ia jadi seorang ibu tunggal. "Mantan suami saya dan saya berpisah pada 2015," kata Vogl. Ia setuju membiayai Vogl dan anak-anak mereka selama setahun.
Tapi, ketika jelas bahwa perpisahan akan berubah jadi perceraian, Vogl menyadari ia butuh rencana jangka panjang untuk keuangannya. Ia beralih dari memiliki jaring pengaman finansial jadi mengetahui perlu menafkahi keluarga.
"Dalam semalam, saya harus benar-benar mencurahkan hati dan jiwa saya ke Verona. Itu dimulai sebagai sesuatu yang saya cintai dan sesuatu yang saya harapkan berhasil. Itu tidak selalu dimaksudkan untuk menafkahi saya dan anak-anak saya," tuturnya.
Verona Collection meraih popularitas selama bertahun-tahun. Tapi, terobosan besar merek tersebut datang pada 2018 ketika Macy's mulai membawa koleksinya.
"Ini luar biasa bagi komunitas karena bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan, tapi juga wanita Muslim dan wanita berhijab terwakili dalam skala lebih besar," katanya. "Itu saja merupakan kemenangan besar bagi kami dan komunitas kami."
Advertisement