Sukses

225 Ribu Pasangan Tunda Pernikahan dan Harus Kembalikan Pinjaman

Gara-gara pandemi, sebanyak 225 ribu pasangan di AS harus menunda pernikahannya.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 membuat banyak pasangan yang menunda pernikahannya. Pernikahan tak hanya menjadi beban keuangan, tapi juga menambah rasa frustrasi bagi pasangan yang berencana menikah tahun ini.

Beban keuangan tersebut berupa pembayaran kembali pinjaman untuk pernikahan. Lebih memprihatinkan, pernikahan itu belum terjadi.

Sebanyak 225.000 pasangan di Amerika Serikat yang bertunangan berutang 3,7 miliar dolar AS atau Rp53 triliun dalam bentuk pinjaman pribadi untuk pernikahan yang dibatalkan selama pandemi. Hal tersebut berdasarkan analisis baru dari Loanry, pemberi pinjaman pribadi online.

Itu berarti rata-rata saldo terutang sekitar 16.444 dolar AS atau Rp240 juta untuk setiap pasangan, seperti dilansir dari money.yahoo.com, Sabtu, 31 Oktober 2020. "Tahun lalu ini akan sangat merugikan bagi banyak pasangan, terutama untuk persentase pelunasan pinjaman untuk pernikahan yang tertunda," kata Ethan Taub, pendiri Loanry.

Pandemi telah menyebabkan pasangan yang bertunangan secara drastis mengurangi daftar tamu mereka. Mereka memilih melangsungkan pernikahan di halaman belakang rumah dan membatalkan bulan madu.

Penundaan dan perencanaan kembali pernikahan telah menimbulkan banyak biaya pasangan. Beberapa di antaranya sudah berada di bawah tekanan finansial selama perencanaan pernikahan awal mereka.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tekanan Finansial

Saat undangan baru keluar dan kontrak vendor baru dibuat untuk 2021, pasangan yang bertunangan yang membiayai pernikahan mereka. Sekarang berada dalam posisi genting secara finansial, bahkan mereka masih berutang banyak kepada pemberi pinjaman.

Pinjaman pribadi rata-rata untuk pengeluaran terkait pernikahan adalah 16.500 dolar AS atau Rp230 juta, menurut Loanry. Hampir setengah dari total biaya pernikahan rata-rata 33.900 dolar atau Rp494 juta di Amerika Serikat pada 2019.

Semakin banyak pasangan yang mendanai sendiri pernikahan mereka, langkah untuk meminjam uang karena hari-hari pernikahan mereka tumbuh dengan cepat dan empat kali lipat dari 2018 hingga 2019, menurut sebuah laporan di The Washington Post.