Sukses

Pasang Pengumuman, Burger King Minta Konsumen Beli Produk McDonald's

Pengumuman yang dibuat Burger King tersebut membuat warganet terbelah.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah pengumuman yang dipasang Burger King di akun Twitter-nya mengejutkan konsumen. Restoran cepat saji tersebut mengajak konsumen membeli produk dari McDonalds, restoran yang selama ini dikenal sebagai pesaingnya.

Pengumuman tersebut disampaikan jelang penerapan lockdown kedua di Inggris akibat kasus Covid-19 yang melonjak drastis. Kebijakan tersebut diyakini bakal memukul ekonomi dalam negeri Inggris, termasuk sektor industri hospitality.

Burger King Inggris juga menyampaikan permintaan serupa untuk membantu waralaba lain, seperti KFC, Leon, Taco Bell, Pizza Hut, Subway dan Greggs. Brand restoran asal Amerika Serikat itu menambahkan embel-embel 'ribuan pekerja bergantung pada hal itu' untuk membangkitkan simpati publik.

"Kami tidak pernah terpikir hal ini tetapi restoran-restoran yang mempekerjakan ribuan pegawai benar-benar membutuhkan dukungan Anda saat ini," tulis pengumuman itu.

Publik diminta untuk memesan makanan baik lewat layanan pesan antar, dibawa pulang, maupun drive thru. Di samping, mereka tetap mempromosikan produk burger andalan sendiri.

"Mendapatkan Whopper selalu terbaik, tetapi memesan Big Mac juga tak buruk," tulis pengumuman itu lagi.

Pada lockdown pertama di bulan Maret, seluruh restoran, termasuk dua restoran tersebut ditutup. Mereka baru diizinkan kembali beroperasi pada Juli 2020.

Di bawah pembatasan baru yang akan berlaku tepat pada Kamis tengah malam, 5 November 2020, usaha restoran tetap bisa beroperasi, tetapi terbatas pada layanan dibawa pulang dan pesan antar. Pengusaha pun dilarang menjual alkohol ataupun melayani makan di tempat.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Respons Terbelah

Cuitan tersebut mendapatkan ribuan balasan dari warganet. Komentar mereka terbelah, sebagian mengkritisi semestinya mereka lebih mendukung usaha kecil dan restoran mandiri lokal dibandingkan mendukung waralaba multinasional. Menurut para pengguna Twitter, UMKM lah yang paling menderita dengan keputusan lockdown jilid II.

"Intinya, adalah dukung bisnis kecil. Semua konglomerat itu baik-baik saja," cuit seorang warganet.

"Berkelas. Semoga karyawan toko, tim sosial, dll, bisa melewati semuanya," cuit yang lain.

"Terima kasih atas pesan dari hati dan jujur dari perusahaan Anda yang sebenarnya bukan cara yang benar-benar jelas untuk meningkatkan niat baik melalui gestur kosong dengan menanam benih agar BK tak sepenuhnya buruk," imbuh yang lain.