Sukses

Traveloka Obral Tiket dan Akomodasi via Epic Sale, Cukupkah untuk Bangkitkan Wisata Domestik?

Menurut Traveloka, ada tiga faktor yang bisa mendorong pelancong kembali berwisata di dalam negeri, apa saja?

Liputan6.com, Jakarta - Demi membangkitkan kembali sektor pariwisata dalam negeri yang terpuruk karena pandemi, Traveloka kembali menghadirkan Epic Sale. Acara yang sudah berlangsung dua kali pada 2019 diharapkan bisa menjawab kerinduan para pelancong untuk kembali berwisata dengan bujet yang lebih terjangkau.

Shirley Lesmana, VP Marketing Traveloka Accommodation, menerangkan saat promo serupa diselenggarakan pada September tahun lalu, lonjakan traffic meningkat hingga 70 kali lipat. Setahun lebih berlalu, pihaknya mengaku masih banyak mendapatkan pertanyaan dari konsumen terkait promo tersebut.

"2020 adalah tahun yang cukup menantang untuk berbagai lini usaha. Kunci pemulihan ini adalah kolaborasi yang erat dari berbagai stakeholder, baik dengan mitra maupun pemerintah," kata dia dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Rabu (4/11/2020).

Selain inovasi berbasis teknologi, fokus pada pelanggan menurutnya menjadi kunci pemulihan pariwisata domestik. Terkait fokus pada pelanggan tersebut, ia merinci tiga hal yang bisa mendorong masyarakat kembali berwisata di tengah pandemi. Pertama dan tidak bisa lagi ditawar-tawar adalah penerapan protokol kesehatan. 

"Masyarakat perlu merasa aman dulu sebelum ke luar rumah," ujar Shirley. Maka itu, pihaknya menggandeng mitra yang telah menerapkan protokol kesehatan ketat sesuai aturan CHSE yang disusun Kemenparekraf dan WHO.

Berikutnya adalah promosi harga. Bagaimana pun minat konsumen domestik terhadap segala promo tetap tinggi, apalagi di masa pandemi yang memengaruhi pemasukan sehari-hari. Untuk itu, obral harga yang ditawarkan sampai 80 persen.

Terakhir, adalah fleksibilitas booking, baik dari segi variasi akomodasi, atraksi, dan transportasi, maupun soal waktu. Di tengah situasi tidak menentu, fleksibelnya waktu membuat konsumen lebih leluasa menentukan waktu wisata mereka. Menurut Shirley, tiket yang dibeli bisa digunakan hingga akhir tahun depan, tergantung produk apa yang dibeli.

"Dilihat dari tren, pemulihan pariwisata didorong oleh perjalanan jarak dekat, yakni staycation dan road trip. Pencarian kata staycation meningkat dua kali lipat di kuartal tiga," kata Shirley.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Kapan Berlangsungnya?

Event tersebut bakal digelar pada 5--11 November 2020 mulai pukul 8 pagi. Sejumlah penawaran menaarik tersedia, mulai dari beragam akomodasi, layanan transportasi, atraksi, hingga kuliner. 

Dalam gelaran tersebut, Traveloka mengkurasi harga agar lebih mudah dijangkau konsumen. Tersedia pula Epic Hour, semacam happy hour di pameran travel, yang memungkinkan konsumen mendapatkan tambahan diskon pada jam-jam tertentu. 

"Kami juga akan menggencarkan live streaming agar dapat berinteraksi dengan pelanggan...Kami targetkan bisa menjaring satu juta penonton selama Epic Sale," kata Shirley.

Sementara, VP of Market Management Traveloka Accommodation John Safenson menambahkan pariwisata domestik menjadi fokus dalam program promosi kali ini. Hal tersebut realistis mengingat perjalanan lintas negara juga masih dibatasi ketat. 

Untuk mendukung acara tersebut, pihaknya bekerja sama dengan 10 ribu hotel mitra dan sekitar 800 inventori transportasi. Ditambah banyak merchant restoran serta sejumlah pengelola atraksi wisata. 

"Ada kecenderungan pencarian akhir tahun lumayan tinggi, terutama yang favorit seperti Bali, Jogja, Bandung pun luar biasa," kata John.