Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 sangat keras menghantam dunia penerbangan. Sepinya penerbangan bukan hanya membuat banyak karyawan dirumahkan atau maskapai bangkrut atau tutup senentara, sebuah bandara pun ditutup karena terdampak pandemi.
Bandara Tegel Berlin, Jerman, resmi ditutup untuk selamanya pada 1 November 2020 setelah beroperasi lebih dari 60 tahun. Padahal selama ini, Tegel termasuk salah satu bandara tersibuk di Jerman dan bahkan di dunia.
Dilansir dari CNN, 7 November 2020, setelah berbulan-bulan sepi pengunjung karena aturan lockdown yang diberlakukan di Eropa, bandara bersejarah di ibu kota Jerman ini terpaksa tutup untuk selamanya. Penumpang akan dialihkan ke bandara internasional baru, Brandenburg berlokasi di sisi lain kota, yang telah diresmikan pada 31 Oktober 2020.
Advertisement
Baca Juga
Penutupan Bandara Tegel diambil sebagai langkah untuk menghemat dana pemerintah Jerman di tengah larangan bepergian yang diberlakukan di Eropa. Kebijakan lockdown diambil sebagai upaya meredam penyebaran virus corona Covid-19. Sementara keputusan penutupan telah dikeluarkan sejak 26 Mei 2020.
Pemerintah federal, negara bagian Berlin dan Brandenburg menyetujui keputusan itu dalam pertemuan virtual yang digelar dengan para pemegang saham. Bandara Tegel dibangun saat Berlin Barat diblokir Uni Soviet.
Tegel dibangun hanya dalam 90 hari pada 1958 selama Berlin Airlift, sebuah operasi besar untuk menerbangkan pasokan barang di bawah blokade Soviet di Berlin Barat. Sekitar 19 ribu warga bekerja sepanjang waktu bersama Sekutu untuk memastikan penyelesaian konstruksinya.
Tegel dibangun dengan landasan pacu sepanjang 2.428 meter, terpanjang di Eropa pada saat itu. Pesawat pertama yang mendarat di sana pada 5 November 1960 bertugas mengantarkan delapan ton keju.
Tegel awalnya dirancang untuk melayani 2,5 juta penumpang per tahun, tapi kemudian mampu melayani 20 juta penumpang per tahunnya yang membuatnya jadi salah satu bandara tersibuk di Jerman. Tahun lalu, bandara ini bahkan mencatatkan jumlah penumpang tertinggi sepanjang masa, yaitu lebih dari 24 juta penumpang yang dilayani oleh 65 maskapai penerbangan yang berbeda.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bandara Favorit
Tegel yang juga punya nama lain, Bandara Otto Lilienthal ini dikenal karena desain bangunan yang nyaman dan menawan. Bandara yang memiliki terminal heksagonal ultra modern ini memungkinkan penumpang menjangkau pesawat hanya dalam hitungan menit, begitu mereka keluar dari mobil atau kendaraan lainnya.
Bandara ini juga menjadi favorit para pecinta pesawat yang bisa menikmati lalu lalang pesawat dari jarak dekat lewat teras pengamatan. Banyak orang yang kagum dengan bandara ini, termasuk mantan Presiden AS John F Kennedy.
Pesawat terakhir yang lepas landas dari Bandara Tegel adalah penerbangan Air France ke Paris Charles de Gaulle pada pukul 3 sore di hari Minggu, 1 November 2020 sebagai tanda penghormatan ke lokasi bandara yang dulunya merupakan sektor kota Prancis. Air France juga mengoperasikan penerbangan komersial pertama yang mendarat di Tegel, dari Paris melalui Frankfurt pada awal 1960.
Tegel sebenarnya sudah direncanakan untuk ditutup pada 2012, untuk memberi jalan bagi Bandara Brandenburg. Namun karena jadwal konstruksi bandara baru terus terganggu – sampai mendapat sebutan bandara terkutuk, Tegel terus beroperasi.
Dalam referendum yang diselenggarakan oleh penduduk setempat pada 2017, warga Berlin memilih untuk tetap membuka Tegel, tetapi pihak berwenang akhirnya mengkonfirmasi penutupan tersebut pada akhir 2020. Terjadinya pandemi dan sudah rampungnya Bandara Brandenburg semakin menguatkan keputusan tersebut sehingga Tegel resmi ditutup di akhir tahun ini.
Advertisement