Liputan6.com, Jakarta - Kabar gembira datang dari Dusun Butuh atau yang akrab dikenal dengan Nepal Van Java, Jawa Tengah. Tempat wisata tersebut dibuka kembali setelah ditutup sementara.
Berdasarkan surat yang ditandatangani pada 15 Oktober 2020, penutupan tersebut terkait kerja bakti masyarakat, penertiban, penataan, dan penyesuaian retribusi tiket masuk.
Setelah ditutup sejak 19 Oktober 2020, Nepal Van Java kembali dibuka mulai Sabtu, 7 November 2020. Pengunjung pun sangat antusias berkunjung ke desa wisata yang berlokasi di kaki Gunung Sumbing, Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Advertisement
Baca Juga
"Hari pertama dan kedua saat dibuka kembali itu sekitar 1.000 pengunjung. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia," ujar Ketua Lembaga Persatuan Pemuda (LPP) Dusun Butuh, Ukisman Prasojo saat dihubungi Liputan6.com, Senin malam (9/11/2020).
Penataan dilakukan, menurut Ukisman, agar pengunjung merasa lebih nyaman berkunjung ke tempatnya. Selain itu, ada perubahan tiket masuk, jika sebelumnya Rp2.000, sekarang berubah menjadi Rp8.000,-Â
"Untuk parkir dikenakan biaya Rp3 ribu untuk motor, sedangkan mobil Rp10 ribu," ujar Ukisman tentang perubahan di Nepal Van Java ini. "Perubahan itu dilakukan demi masyarakat di sini," imbuhnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perubahan Lain
Selain soal tiket masuk, perubahan juga dilakukan pada sejumlah fasilitas di Nepal Van Java. Menurut Ukisman, ada beberapa fasilitas yang diperbaiki, seperti toilet dan tempat sampah.
"Perbaikan itu dilakukan agar tempat ini menjadi lebih bersih. Kami juga mengimbau untuk membuah sampah pada tempatnya," imbuh Ukisman.
Selain itu, kata Ukisman, perbaikan juga dilakukan pada Patu Naga yang sudah berdiri sejak sekitar 1980. Patung tersebut dibersihkan agar semakin bagus.
"Patung itu jadi salah satu spot foto di sini. Banyak pengunjung ambil foto dari sini,"Â kata Ukisman.
Ukisman menjelaskan, bagi mereka yang berkunjung dan ingin menginap di Nepal Van Java terdapat sejumlah homestay. Harganya variatif mulai dari Rp150 ribu sampai dengan Rp300 ribu yang bisa dihuni antara seorang hingga 10 pengunjung.
"Kami juga menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, mulai dari memakai masker, mencuci tangan, dan lain-lain," tegas Ukisman.Â
Advertisement