Sukses

Sosok Inspiratif Pemenang L-Men 2020, Pengidap Buta Warna yang Jadi Dosen

Buta warna parsial tidak menghalangi semangat sang pemenang L-Men 2020, Okky Alparessi untuk meraih mimpi.

Liputan6.com, Jakarta - Ada begitu banyak penerus bangsa yang mengisi masa muda mereka dengan berbagai kegiatan positif hingga terlahirlah sosok-sosok yang tak hanya berprestasi, tetapi juga menginspirasi. Satu di antaranya adalah pemenang The New L-Men of the Year 2020, Okky Alparessi.

Atas kemenangannya, Okky, begitu ia akrab disapa, akan mewakili Indonesia di ajang male pageant terbesar sejagat, yakni Mister Supranational yang bakal digelar 2021 di Polandia. Tak hanya bakal bertugas menginspirasi gaya hidup sehat bersama L-Men setahun ke depan, ia juga berprofesi sebagai seorang dosen di London School of Public Relations (LSPR) Jakarta.

Di sisi lain, pria kelahiran Sumatera Utara ini adalah seorang pengidap buta warna parsial. Lewat ajang ini, Okky juga menggaungkan advokasi terkait buta warna lewat gerakan Warna Lain di media sosial.

Ia awalnya berpikir kompetisi L-Men mencari seseorang yang sempurna karena sempat berpikir sebagai role model harus dalam kondisi tak kekurangan satu apapun. Okky pun mengakui ia sempat berjuang ketika ingin menyampaikan inspirational speech.

"Akhirnya setelah konsultasi dengan teman dan keluarga untuk mencoba karena itu bisa menginspirasi orang-orang yang buta warna untuk jadi lebih percaya diri lagi. Kalau buta warna saya menganggapnya sebagai anugerah bukan kekurangan tetapi sebuah kelebihan," kata Okky dalam bincang virtual, Kamis (12/11/2020).

Sementara, Okky adalah lulusan program sarjana dan pasca sarjana jalur akselerasi di LSPR. Selain sebagai dosen, ia turut mengemban tugas sebagai Head of Marketing for Postgraduate Programme di LSPR and Business Institute.

Pria berusia 28 tahun ini juga meraih sertifikasi High Distinction Strategic Issues Management di Edith Cowan University, Australia. Sederet pencapaian hingga berada di titik saat ini telah dilalui Okky setelah ia dapat beradaptasi sebagai pengidap buta warna parsial.

"Orang buta warna, terutama parsial, atau bahasa ilmiahnya deuteranomaly, susah melihat merah, hijau, biru, ungu. Kalau saya susah membedakan antara pink dan abu-abu kadang-kadang, that's the worst part," ungkap Okky.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Perjuangan Okky

Dikatakan Okky, ia menghafal warna berdasarkan benda, misalnya batang pohon warna cokelat dan daun berwarna hijau. Feeling ada sesuatu yang berbeda terkait warna telah ia rasakan sejak kecil, mengingat Okky sangat gemar melukis.

"Kok susah membedakan hijau sama cokelat, sampai pernah ikut lomba lukis, tertukar saya warnai kulit manusia warna hijau, salah warna tapi enggak menyerah sampai di situ, saya terus berlatih ternyata hijau dan cokelat berbeda," jelasnya.

"Tahu officially buta warna itu pada saat saya SMP ketika abang saya itu mau masuk militer, dulu sudah tahu buta warna, saya dibebaskan enggak harus masuk jurusan IPA saat itu," tambahnya.

Akhirnya, ia pun memilih untuk melanjutkan studi di jurusan komunikasi. "Alhamdulillah walaupun buta warna, bisa menjadi seperti sekarang, berkarier di dunia komunikasi, mengajar dan menjadi The New L-Men of the Year 2020," tuturnya.

Bersama gerakan Warna Lain, Okky ingin menciptakan pemahaman terkait buta warna melalui media sosial dan menjembatani pemahaman tersebut kepada publik. Untuk implementasi di masyarakat, ia berencana untuk ke sekolah-sekolah guna mengedukasi siswa terkait buta warna, namun harus tertunda karena terkendala pandemi.