Sukses

Tiket Pesawat Singapura-Hong Kong hingga Akhir Bulan Ludes Terjual Jelang Travel Bubble 22 November

Singapura dan Hong Kong sepakat membuka travel bubble per 22 November 2020. Dengan kebijakan itu, para pelancong hanya diwajibkan menjalani tes Covid-19 dengan hasil negatif, sebagai pengganti kewajiban karantina.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar pembukaan rute perjalanan tertutup (travel bubble) antara Hong Kong dan Singapura banyak dinantikan para pelancong. Buktinya, tiket pesawat yang ditawarkan untuk untuk rute tersebut ludes sehari setelah pengumuman rencana tersebut yang dimulai pada 22 November 2020.

Tiket pesawat sekali jalan dari Singapura ke Hong Kong dari Singapore Airlines dan Cathay Pacific Airways dari 22 November hingga akhir bulan ini sudah tak tersisa per Kamis, 12 November 2020, pukul 17.30, waktu Singapura. Sementara, tiket sekali jalan dari Hong Kong ke Singapura terjual habis pada pukul 20.00 waktu Singapura, hari yang sama.

Berdasarkan hasil penelusuran melalui data Google Flight, harga tiket kelas ekonomi maskapai Singapore Airlines pada 30 November 2020 mencapai 994 dolar Singapura atau sekitar Rp10,5 juta. Sedangkan, harga tiket ekonomi sekali jalan rute Singapura-Hong Kong dengan SIA pada Desember berkisar antara 397--586 dolar Singapura. Sementara, harga tiket ekonomi yang ditawarkan Cathay Pacific berkisar antara 347--648 dolar Singapura.

Dikutip dari The Strait Times, Senin (16/11/2020), pihak Cathay Pacific menyampaikan bahwa kursi yang tersedia untuk penerbangan dari Hong Kong menuju Singapura pada 22 November 2020, terjual habis dalam 24 jam setelah mereka membuka penawaran. Singapore Airlines juga menyebutkan hal senada, tetapi menolak mengungkapkan angka penjualan karena alasan sensitivitas perdagangan.

Kedua maskapai saat ini menjadi pihak yang berhak mengoperasikan penerbangan di bawah kesepakatan travel bubble yang diumumkan pada Rabu, pekan lalu. Sesuai kesepakatan itu pula, masing-masing maskapai hanya melayani satu kali penerbangan per hari ke masing-masing kota dengan jumlah penumpang maksimal 200 orang per penerbangan.

Jumlah penerbangan akan digandakan per 7 Desember 2020. Otoritas penerbangan Sipil Singapura mengatakan para pelancong pada rute penerbangan ini akan menjalani tes Covid-19 sebagai pengganti kewajiban karantina maupun kewajiban tinggal di rumah setelah perjalanan. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Hotel Mewah Banyak Diburu

Tak hanya maskapai yang kebagian peningkatan permintaan, situs penyedia layanan travel seperti Trip.com juga mengatakan pencariaan tiket penerbangan dari Singapura ke Hong Kong meningkat sampai 200 persen hanya dalam tiga jam setelah pengumuman. Sementara, pencarian penerbangan rute Hong Kong--Singapura meningkat hingga 300 persen.

Sejalan dengan itu, pencarian pemesanan travel juga dialami Expedia, situs penyedia jasa travel, yang menyebut peningkatannya lebih dari tiga kali lipat setelah pengumuman. Begitu pula dengan pencarian kamar hotel. Trip.com mengatakan hotel-hotel yang paling dicari di Singapura dan Hong Kong adalah hotel mewah dan kelas atas, khususnya yang menawarkan diskon dan kebijakan reservasi yang fleksibel.

Sementara, agen tur seperti Dynasty Travel mengatakan permintaan tinggi atas penerbangan travel bubble kemungkinan dipicu keinginan para pelancong mengunjungi kerabat dan keluarga. "Untuk para pelancong ini, harga bukan masalah karena mereka akhirnya bisa menemui mereka yang dicintai tanpa harus menjalani karantina," kata Alicia Seah, Direktur PR dan Komunikasi Dynasty Travel.

Alasan itu pula yang dikemukakan Aaron Wong yang menjadi salah satu dari 200 calon penumpang perdana menuju Hong Kong pada 22 November nanti. "Bila Anda menginginkan perjalanan untuk santai, satu-satunya cara untuk berangkat adalah lewat travel bubble bila ingin terhindar dari karantina berminggu-minggu," kata lelaki berusia 32 tahun itu.