Sukses

5 Sajian Indonesia yang Kaya Rempah, Mana Favorit Anda?

Ragam rempah membuat kolaborasi rasa di sederet sajian khas Indonesia ini siap memanjakan lidah.

Liputan6.com, Jakarta - Kekayaan rempah Indonesia memang tak terbantahkan. Perpaduan aneka ragam rempah Tanah Air dalam sajian dapat menciptakan santapan dengan kolaborasi rasa yang siap menggugah selera.

Penyajian kuliner berbahan rempah ini juga dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia. Apa saja sajian dengan kelezatan yang melegenda itu? Simak rangkuman selengkapnya berikut ini.

1. Rendang

Sulit rasanya menampik kenikmatan sajian rendang yang pamornya telah melesat ke internasional usai didaulat sebagai makanan terenak versi CNN Travel pada 2017 lalu. Santapan khas Sumatera Barat yang kaya rempah ini berasal dari kata marandang atau proses memasak untuk menghilangkan air.

Memakan waktu cukup lama dalam pembuatan rendang, yakni dapat menghabiskan sekitar 7--8 jam. Dari situ, akan dihasilkan daging yang kering dengan kuah cenderung berminyak.

2. Gudeg

Sajian khas Yogyakarta ini membutuhkan banyak rempah dalam proses pembuatannya. Gudeg memanfaatkan nangka muda sebagai bahan utama.

Adapun bumbu-bumbunya meliputi bawang merah, bawang putih, kemiri, dan ketumbar yang dihaluskan. Bumbu-bumbu tersebut kemudian ditumis dengan daun salam, daun jeruk, lengkuas, serai, gula merah, kecap, dan garam.

Disusul nangka dimasukkan bersama santan, dimasak dengan api sedang selama satu jam hingga airnya menyusut. Makanan ini biasanya dinikmati bersama nasi hangat dan sambal krecek.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

3. Rawon

Sajian khas Jawa Timur ini mudah dikenali dari kuahnya yang berwarna hitam karena penggunaan kluwak. Rawon dibuat dengan bahan-bahan, yaitu bawang merah, bawang putih, kluwak yang diseduh sebelumnya, kunyit bakar, dan kemiri yang disangrai.

Kemudian, ditumis bersama daun jeruk dan serai hingga harum sebelum ditambahkan potongan daging. Dilanjutkan masak sampai berubah warna, lalu ditambahkan air, garam, merica, air asam, dan gula pasir. Makanan ini umumnya dinikmati bersama taburan bawang goreng, taoge, telur asin, dan sambal terasi.

4. Nasi Goreng Rempah

Variasi nasi goreng ini hadir dari penggunaan bumbu dan rempah-rempahnya, seperti bawang putih, bawang merah, cabai merah besar, ketumbar, pala bubuk, kunyit, dan jinten. Seluruh bahan dihaluskan kemudian ditumis hingga harum dengan tambahan kapulaga, kayu manis, dan cengkh.

Tambahkan pula daging ayam atau sapi dan masak hingga matang, masukkan nasi dan campur dengan bumbunya. Lengkapi dengan telur orak-arik dan daun bawang, lalu koreksi rasa dengan menambahkan garam, kecap, dan merica.

3 dari 3 halaman

5. Sop Buntut

Membuat sop buntut butuh trik tersendiri. Bukan hanya cara merebus buntut, tapi juga menyiapkan bumbu. Hal ini agar sop buntut memiliki aroma yang harum. Proses masaknya diawali dengan melehkan mentega dan menumis bawang bombai dan bawang putih hingga wangi, lalu masukkan ke dalam rebusan buntut.

Bumbui dengan garam, merica bubuk, pala bubuk, dan cengkih untuk aroma yang memikat. Dapat pula menambahkan sayuran, seperti wortel dan kentang, lalu masukkan tomat dan daun bawang sesaat sebelum sup buntut matang. Sajikan dengan bawang merah goreng, jeruk nipis dan sambal rawit untuk menambah kenikmatannya.

Demi meningkatkan perhatian pada kekayaan Indonesia akan rempah-rempah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia menghadirkan program Jalur Rempah. Tujuan utama program ini dibuat untuk merekonstruksi perdagangan rempah yang telah berlangsung sejak berabad-abad silam.

Selain itu, kebanggaan akan jati diri daerah di Indonesia dan memperkuat jejaring interaksi budaya antar daerah, pulau dan bangsa, juga diharapkan bisa tumbuh lewat program Jalur Rempah. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkan warisan budaya Jalur Rempah untuk pembangunan berkelanjutan.

Kemendikbud berencana mengajukan Jalur Rempah sebagai warisan dunia UNESCO. Bila berhasil, keberadaannya dapat memperkuat diplomasi Indonesia, sekaligus meneguhkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Program Jalur Rempah sendiri sudah membuat 20 titik awal rekonstruksi Jalur Rempah yang tersebar dari Raja Ampat hingga Pesisir Selatan atau Mandeh.