Sukses

Berita Vaksin COVID-19 dan Dampaknya pada Rencana Perjalanan Anda di 2021

Apa saja faktor-faktor mengeksekusi rencana perjalanan pada 2021 seiring berita penemuan kandidat vaksin COVID-19 yang dinyatakan 90 persen efektif?

Liputan6.com, Jakarta - Pfizer dan BioNTech telah mengumumkan bahwa kandidat vaksin COVID-19 pertama mereka 90 persen efektif. Berita ini pun dinilai sebagai sedikit cahaya di ujung terowongan virus corona baru, meski masih ada cukup banyak terowongan tersisa sebelum publik dapat kembali bepergian dengan bertanggung jawab.

Melansir laman Lonely Planet, Senin, 16 November 2020, efektivitas kampanye vaksinasi adalah matematika cukup sederhana, yakni jumlah orang yang divaksinasi dikali persentase orang yang dihentikan vaksinnya. Studi Pfizer terhadap hampir 44 ribu orang menunjukkan bahwa kandidat vaksin mereka punya kemanjuran 90 persen. Tapi, jangan sampai mengabaikan kemungkinan satu dari sepuluh orang bakal jatuh sakit, 10 persen sisanya.

Anda tak mungkin mengetahui Anda masuk kategori mana. Tapi, jika Anda salah satu dari yang tak beruntung, kabar baiknya adalah 90 persen lainnya menunjukkan penurunan jumlah virus yang beredar di sekitar Anda. Tapi, manfaat itu hanya datang setelah cukup banyak orang telah divaksinasi sehingga virus pada dasarnya mati.

Lalu, apa artinya penemuan tersebut pada rencana perjalanan Anda di 2021? Menurut jurnalis penerbangan, John Walton, kecuali Anda termasuk dalam kelompok berisiko tinggi atau petugas kesehatan di garis depan, Anda harus berharap bahwa Anda mungkin bisa mendapat vaksinasi di awal atau pertengahan 2021.

Hal itu dikarenakan produksi dan distribusi vaksin ini pada semua orang seantero jagat adalah tugas yang sangat berat, paling tidak karena itu membutuhkan dua suntikan dengan selang waktu 21 hari. Artinya, proses untuk setiap orang akan memakan waktu terbaik selama sebulan, bahkan setelah vaksinasi pertama.

Vaksin COVID-19 juga harus diangkut dan disimpan pada -80 derajat celcius. Suhu ekstrem menciptakan beberapa kerumitan dalam hal pendistribusian dan pengelolaan. 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Faktor-Faktor untuk Kembali Bepergian

Salah satu hal tentang COVID-19 adalah virus ini memiliki masa inkubasi dua minggu. Jadi, seperti yang dilihat sekarang di Eropa dengan berbagai penguncian wilayah dan pembatasan, keputusan yang dibuat dua minggu lalu baru mulai membuahkan hasil.

Apa artinya untuk bepergian? Misal, memvaksinasi orang yang bukan pekerja medis atau di panti jompo dimulai pada Januari. Diperlukan waktu sekitar satu bulan, bahkan bagi orang yang mendapat vaksinasi pertama untuk mengembangkan kekebalan. Dengan asumsi semua orang divaksin dengan vaksin Pfizer atau BioNTech yang sama, skala waktu serupa akan berlanjut.

Sementara itu, tampaknya hampir tak ada alasan mengizinkan orang yang telah mendapat vaksinasi dan memiliki waktu guna mengembangkan kekebalan untuk bepergian, terutama jika tingkat kemanjuran 90 persen benar terbukti. Terlebih lagi jika tindakan kebersihan lebih efektif, seperti pemakaian masker dan jaga jarak di depan umum, tetap dilakukan hingga program vaksinasi selesai.

Akibatnya, ketika Anda mendapat vaksinasi, disarankan untuk memastikan bahwa Anda pulang dengan dokumen yang ditandatangani dan diberi tanggal merinci vaksin mana yang telah diberikan. Kapan Anda dapat mulai bepergian lagi akan bergantung pada berbagai faktor.

Termasuk di dalamnya berapa banyak vaksin yang berhasil, seberapa efektif, bagaimana negara Anda meluncurkan upaya vaksinasi, seberapa berhati-hati tujuan yang Anda tuju tentang virus, dan apa lagi yang dipelajari tentang bagaimana penyebarannya selama enam bulan ke depan atau lebih. Tapi, jika semua berjalan dengan baik, publik diharapkan dapat melihat kemungkinan perjalanan yang bertanggung jawab antara awal dan pertengahan 2021.Â