Sukses

China Temukan Virus Corona Covid-19 pada Daging Impor

Daging impor terdeteksi terpapar virus corona covid-19, seperti dari Brasil, Argentina, Selandia Baru, dan Bolivia.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar virus corona Covid-19 dalam daging ternyata bukan isapan jempol semata. China menemukan produk daging kemasan dari Brasil, Bolivia, dan Selandia Baru yang diimpor ke negaranya. 

Sementara itu, dua ibu kota provinsi lainnya mendeteksi pada kemasan pada daging babi dari Argentina. Pemerintah Kota Jinan mengatakan menemukan virus corona pada daging sapi dan babat dalam kemasannya, dilansir dari laman Fox News, Senin, 16 November 2020.

China, salah satu importir daging sapi terbesar di dunia kini meningkatkan pengujian makanan beku setelah virus tersebut dilaporkan terdeteksi pada sejumlah produk impor.

Negara tersebut dilaporkan menemukan Covid-19 pada kemasan dari daging sapi Argentina di Jiangsu dan Shandong dan pada daging dari Brasil yang dibawa ke Wuhan. Risiko tertular Covid-19 dari makanan beku rendah, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Makanan itu dikatakan telah diimpor di Shanghai dan lebih dari 7.500 orang yang mungkin terpapar dinyatakan negatif virus, kata komisi kesehatan Jian pada akhir pekan. Sampel yang dites positif di Zhengzhou berasal dari daging babi beku seberat 24 ton yang dikirim dari fasilitas penyimpanan di Qingdao, di Shandong, kata pihak berwenang.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Vaksin Covid-19

Secara terpisah, kota Baotou di wilayah Mongolia dikabarkan telah mendisinfeksi beberapa produk dan kendaraan di sebuah perusahaan setelah kasus virus corona tanpa gejala di kota utara Tianjin bersentuhan dengan daging babi beku dari Prancis.

Tidak jelas apakah pihak berwenang mencurigai orang tersebut telah menginfeksi daging atau sebaliknya. Tes asam nukleat pada 115 orang menunjukkan hasil negatif, kata pihak berwenang.

Ketika kasus Covid-19 meningkat secara global, Moderna pada Senin mengatakan vaksin mereka mungkin lebih dari 94 persen efektif. Berita itu muncul satu minggu setelah pesaingnya, Pfizer Inc., mengumumkan vaksinnya sendiri untuk Covid-19 yang dikatakan mendekati tingkat keefektifan yang sama di angka 90 persen.