Sukses

Kecakapan Berbahasa Inggris Indonesia di Posisi 74 dari 100 Negara

Indonesia berada di posisi 74 dalam kecakapan bahasa Inggris versi EPI EF 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Pengguna bahasa Inggris semakin banyak sampai saat ini. Dengan mempelajari bahasa Inggris, membuka banyak kesempatan, mulai dari sektor pekerjaan hingga dapat mengakses berbagai informasi di berbagai belahan dunia.

Meski begitu, tingkat kemahiran berbahasa Inggris orang berbeda-beda di setiap negara. Hal itu terungkap dari EF English Proficiency Index (EF EPI) yang dirilis oleh EF Education First, Rabu, 18 November 2020.

"Riset 2020 ini menganalisis data 2,2 juta orang bukan penutur asli bahasa Inggris dari 100 negara dan wilayahnya," ujar EF Executive Vice President for Academic Affairs, Dr. Christopher McCormick.

Christopher menjabarkan, dari total 2,2 juta peserta tes, terdiri atas 54 persen perempuan, sedangkan laki-laki sebanyak 46 persen. Dari jumlah peserta itu, usia mereka rata-rata 26 tahun.

Dari jumlah itu meliputi 100 negara dan wilayah, seperti Afrika, Timur Tengah, Eropa, Asia, Amerika Latin. Christopher menambahkan, kesenjangan terbesar antara peraih nilai tertinggi dan terendah, dari seluruh kawasan, terdapat di Asia. China terus memperlihatkan peningkatan, sementara India menurun dari kecakapan sedang ke rendah.

Rata-rata keseluruhan Afrika meningkat secara signifikan, tetapi kesenjangan antara negara dengan kecakapan tinggi dan negara dengan kecakapan rendah tetap lebar. Sebagian besar negara di benua ini masih belum memiliki data tes bahasa Inggris yang dapat dimasukkan ke dalam EF EPI.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Peluang Indonesia

Tahun ini, Belanda tetap menduduki posisi pertama, sedangkan Denmark dan Finlandia menyusul di posisi kedua dan ketiga. Sementara itu, dari 100 negara, Indonesia berada di posisi ke-74 bersama Bahrain dan Maroko.

"Sebenarnya, pada 2016 Indonesia berada di level moderate, kecakapan bahasa Inggris orang Indonesia berada di tengah-tengah. Namun, sejak 2017 hingga 2020 Indonesia mengalami penurunan," ungkap Christopher.

Dengan adanya EPI EF ini, Christopher berharap Indonesia dapat mengejar dari negara-negara lain. Khusus di Asia, Christopher menyebutkan bahwa Singapura menempati posisi teratas.

"Dengan EPI ini, kami berharap negara-negara lain pun dapat mengembangkan kefasihan berbahasa Inggris dengan baik lagi," jelasnya. "Tak hanya Indonesia, penurunan juga terjadi pada India dan Thailand," imbuhnya.

Penurunan terjadi karena kurangnya orang yang menggunakan bahasa Inggris, tapi Indonesia masih memiliki peluang sangat besar untuk lebih baik lagi. Oleh karena itu, pihak EF menyarankan kepada perusahaan, pemerintah, sektor pendidikan, dan perseorangan, terkait bahasa Inggris.

Beberapa saran tersebut di antaranya jumlah jam pelajaran bahasa Inggris, mengajarkan bahasa Inggris dengan menggunakan metode berbasis komunikasi, memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbicara dalam bahasa Inggris, dan lain-lain.

3 dari 3 halaman

Daftar Kecakapan Bahasa Inggris 100 Negara

Berikut data tingkat kecakapan berbahasa dari 100 negara berdasarkan data EPI EF 2020.

1. Belanda

2. Denmark

3. Finlandia

4. Swedia

5. Norwegia

6. Austria

7. Portugal

8. Jerman

9. Belgia

10. Singapura

11. Luxembourg

12. Afrika Selatan

13. Kroasia

14. Hungaria

15. Serbia

16. Polandia

17. Romania

18. Swis

19. Republik Ceko

20. Bulgaria

21. Yunani

22. Kenya

22. Slovakia

24. Lithuania

25. Argentina

25. Estonia

27. Filipina

28. Perancis

29.Latvia

30. Italia

31. Malaysia

32. Korea Selatan

33. Hong Kong, China

34. Nigeria

34. Spanyol

36. Kostarica

37. Chile

38. China

39. Paraguay

40. Belarusia

41. Kuba

41. Rusia

43. Albania

44. Ukraina

45. Macau, China

46. Bolivia

47. Georgia

48. Republik Dominika

49. Honduras

50. India

51. Armenia

52. Uruguay

53. Brasil

54. Tunisia

55. Jepang

56. El Salvador

57. Iran

58. Panama

59. Peru

60. Nepal

61. Pakistan

62. Ethiopia

63. Bangladesh

63. Guatemala

65. Vietnam

66. Arab Saudi

67. Venezuela

68. Sri Lanka

69.Turki

70. Kuwait

71. Qatar

72. Jordania

73. Nikaragua

74. Bahrain

74. Indonesia

74. Moroko

77. Kolombia

78. Mongolia

79. Afghanistan

80. Angola

81. Algeria

82. Meksiko

83. Mesir

84. Kamboja

85. Sudan

86. Azerbaijan

87. Suriah

88. Uzbekistan

89. Kamerun

89. Thailand

91. Pantai Gading

92. Kazakhstan

93. Ekuador

93. Myanmar

95. Rwanda

95. Kyrgyzstan

97. Saudi Arabia

98. Oman

99. Irak

100. Tajikistan