Liputan6.com, Jakarta - Keputusan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggandeng para influencer dalam mempromosikan wisata Nusantara sempat mengundang polemik di masyarakat. Kondisi ini terjadi mengingat pariwisata adalah salah satu sektor terdampak pandemi Covid-19.
Menparekraf Wishnutama Kusubandio berbicara terkait hal tersebut ketika hadir di Deddy Corbuzier Podcast yang diunggah melalui kanal YouTube Deddy Corbuzier. Dalam video berdurasi satu jam dua menit dan 42 detik itu, upaya membangkitkan pariwisata lokal turut jadi sorotan.
"Influencer ini salahnya di mana? Saya tahu, kok, sekali pun yang memasalahkan hal ini tahu, saya yakin tahu, khususnya buat pariwisata ya, mempromosikan pariwisata menggunakan influencer itu yang paling efektif dan berbagai macam riset mengatakan demikian," kata Wishnutama dalam video tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Ia juga menyebut, langkah promosi saat ini tak dapat menggunakan cara-cara lama. Komentar ini lantas ditanggapi Deddy dengan salah satu cara, yakni memasang promosi lewat billboard.
"Masa mau pasang billboard sih, bro? Hari gini, please deh, masa cuma mau pasang iklan di majalah, kan nggak bisa. Bekerja sama dengan influencer itu nggak ada salahnya dan kasih tahu saya di mana salahnya?" tanya Menparekraf. "Menghabiskan duit negara," jawab Deddy lugas.
"Ya nggak lah. Kan dengan promosi, misal, Deddy saya hire mempromosikan protokol kesehatan atau sebuah restoran," kata Wishnutama. "Saya minta, misalnya, Rp300 juta Anda berarti ngeluarin duit negara Rp300 juta?" timpal Deddy.
"Ya, tapi akhirnya dampak ekonominya pada masyarakat di situ, pada saat mereka mau berkunjung ke sana," tambah Menparekraf Wishnutama.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dinilai Efektif
Menparekraf kembali menegaskan, menggunakan jasa influencer untuk promosi pariwisata sangat efektif. Baik dalam menggenjot pergerakan sektor kuliner, hotel, hingga destinasi, yang dinilai ampuh membangkitkan geliat pariwisata Nusantara.
"Kita lihat seluruh dunia melakukan yang sama bro dan sangat agresif. Kita lihat Dubai, influencer-nya dari influencer paling mahal di dunia juga dimanfaatkan. Bahkan, Korea sekarang memanfaatkan BTS untuk mempromosikan Seoul, misalnya," jelas Wishnutama.
Ia menyampaikan, jutaan pekerja pariwisata di Tanah Air membutuhkan dukungan. Hal ini mengingat mereka, para pelaku wisata saat ini, berada di tahap sulit karena pandemi.
"Masa sih kita nggak boleh bantu mereka dengan membantu bahwa destinasinya sudah aman, protokol kesehatannya sudah berjalan dengan baik, akhirnya ada income buat mereka," tambahnya.
Advertisement