Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah maskapai penerbangan sedang mempersiapkan fasilitas pengiriman dan penyimpanan ultra-dingin untuk mengangkut vaksin COVID-19 yang dikembangkan Pfizer dan Moderna. Dosis vaksin ini memerlukan pembekuan dalam, kemungkinan besar akan jadi yang pertama didistribusikan, menurut laporan Channel News Asia dilansir Sabtu (21/11.2020).
Baru-baru ini, survei oleh asosiasi kargo udara dan kelompok pengirim obat menemukan hanya 15 persen peserta industri yang merasa siap mengangkut barang mendekati suhu minus 70 derajat celcius, suhu yang disyaratkan vaksin Pfizer Inc. Sementara, sekitar 60 persen bisa memenuhi persyaratan vaksin COVID-19 dari Moderna Inc. yang tak terlalu ketat, yakni minus 20 derajat celcius.
Advertisement
Baca Juga
Biasanya, maskapai penerbangan menggunakan wadah berbahan pendingin, seperti es kering, untuk mengangkut produk farmasi. Tapi, beberapa di antaranya tak memiliki kontrol suhu, membuat produk rentan terhadap kejadian tak terduga, seperti penundaan penerbangan.
Sekarang, maskapai sedang mempertimbangkan pilihan mulai dari plug-in freezer besar, hingga tabung berlapis memanfaatkan nitrogen cair untuk mengirimkan vaksin yang membutuhkan deep freeze.
Permintaan potensial untuk kemasan kelas atas seperti itu telah membantu saham spesialis wadah dingin, seperti Cryoport Inc dan va-Q-tec yang berbasis di Jerman, meningkat lebih dari dua kali lipat dalam beberapa bulan terakhir.
"Dengan kontrak langsung dengan lima pabrikan peti kemas dengan pengatur suhu, Korean Air telah mengamankan jumlah peti kemas yang cukup. Untuk saat ini, kami sedang dalam proses penandatanganan kontrak dengan pabrikan peti kemas lain," kata juru bicara maskapai penerbangan Korean Air.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Misi Abad Ini
Berdasarkan laporan laman eurologport.eu, maskapai Air France–KLM mengaku sedang bersiap untuk uji coba dengan salah satu pembuat obat, mereka menolak mengatakan pihak mana, melihat sampel tiruan dikirim pada suhu sangat rendah. Penerbangan ini kemungkinan melalui Bandara Schiphol Amsterdam.
Latihan tersebut akan menggunakan boks yang masing-masing memuat lima ribu dosis, semuanya didinginkan menggunakan es kering, kata manajer kargo khusus Air France-KLM Béatrice Delpuech. Pengiriman selanjutnya juga dapat menggunakan kontainer ultra-dingin lebih besar yang disewa dari va-Q-tec.
"Mereka perlu memvalidasi seluruh rantai logistik dari ujung ke ujung, termasuk segmen angkutan udara," kata Delpuech. "Kami memiliki satuan tugas khusus yang memeriksa setiap proses untuk memastikan tak ada hambatan."
Saat dunia dengan cemas menunggu persetujuan vaksin virus corona yang efektif, Direktur Jenderal dan CEO IATA Alexandre de Juniac menggambarkan apa yang ada di depan. "Pengiriman vaksin COVID-19 dengan aman akan jadi misi abad ini untuk industri kargo udara global,” katanya, seperti dilaporkan Aol.
Advertisement