Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 mengubah prioritas belanja masyarakat, tak terkecuali soal perabot rumah. Ada tiga kategori produk yang paling laris dibeli konsumen selama masa pembatasan aktivitas di luar rumah.
Adelaide Chintara, Creative Director sekaligus pendiri Urban Quarter, menerangkan kategori pertama adalah keperluan work from home (WFH). Dalam hal ini, perabot pendukung, seperti meja dan kursi. Tak melulu meja kerja anzigh, konsumen juga kerap menggunakan meja makan untuk bekerja.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu yang ditunjukkannya adalah meja kayu panjang dengan permukaan berukuran 200cm x 90cm. Di outlet terbaru yang berlokasi di Plaza Indonesia, meja tersebut dikombinasikan dengan bangku panjang dan tiga buah arm chair berkesan clean.Â
"Ini salah satu best seller kami," kata Adel dalam jumpa pers virtual pembukaan outlet Urban Quarter Plaza Indonesia, Jumat, 20 November 2020.
Kategori kedua dari perabot rumah adalah gardening dan outdoors. Menurut dia, tingginya minat konsumen pada kategori tersebut tak terlepas dari populernya hobi berkebun di masa pandemi. Beragam keranjang untuk mempercantik tampilan tumbuhan, banyak dicari pembeli.
"Konsep outdoor itu baru launching mid-year. Tapi, sekarang udah laku banget, sampai outdoor trolley dipakai untuk restoran. Ada juga kursi-kursi sofa di samping swimming pool, bisa laku banget, kita kaget. Ada juga sofa outdoor, coffee table outdoor, armchair outdoor," sambungnya.
Terakhir, peralatan dapur adalah kategori ketiga yang terpopuler untuk perabot rumah. Piring, sendok, hingga mug laku terjual untuk mempercantik tampilan.
"Sebelum pandemi kan orang paling demen makan di luar rumah, sekarang semua makan masakan di rumah. Jadi, permintaan peralatan dapur juga meningkat," ujar Adel.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Gandeng Brand Lokal
Urban Quarter juga bermitra dengan sederet brand lokal untuk menyuplai beragam produk. Menurut Adel, ada beberapa skema yang diambil untuk memasukkan produk-produk dalam negeri ke toko furnitur kelas atas tersebut. Pertama, pihaknya lah yang mendekati brand untuk bermitra dan bahkan merancang koleksi khusus untuk Urban Quarter.
Langkah itu berlaku pada Prive Living, salah satu brand lokal yang menjual bantal kursi dan anyaman keranjang. Mereka sempat membuat keranjang eksklusif untuk toko tersebut dua tahun lalu.
"Sales-nya masih bagus, padahal udah dua tahun lalu," kata Adel.
Selain itu, ia juga menerima penawaran dari pihak UMKM. Tapi, mereka harus melewati tahap kurasi sebelum bisa diterima. Produk yang berkarakter, harganya masuk dalam perhitungan, serta modelnya selaras dengan toko menjadi pertimbangan memilih mitra.
"Kalau modelnya mirip dengan our vendors, kitabisa tolak. Kami harus protect our vendors," ujarnya.
Kebanyakan rekanan UMKM berasal dari Yogyakarta. Ada pula dari Jawa Tengah, Lombok, dan NTT yang diwakili Duanyam.Â
Advertisement