Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 benar-benar membawa efek yang sangat besar terhadap perkembangan pariwisata di berbagai dniam tak terkecuali Thailand. Hal itu diungkapkan Gubernur Tourism Authority of Thailand (TAT), Yuthasak Supasorn. yang menyebutnya masa depan industri perjalanan buram.
Kali ini TAT dinilai jujur dengan situasi saat ini, meski biasanya TAT selalu memberikan penilaian optimistis. Yuthasak mengatakan ada faktor tak terduga yang ikut bermain ketika mencoba menentukan bagaimana 2021 akan berjalan, ketersediaan vaksin Covid-19, jumlah infeksi virus corona, dan pembatasan perjalanan, dilansir dari laman The Thaiger, Sabtu (28/11/2020).
Advertisement
Baca Juga
"Sektor pariwisata mungkin tidak memiliki pendapatan yang dianggap normal, setidaknya 80 persen dari tingkat sebelum pandemi, hingga tahun 2022," ujarnya. “Kami menetapkan 2021 sebagai tahun penyesuaian sebelum melihat lompatan pada 2022," lanjutnya.
Yuthasak memperkirakan Thailand akan mencapai 2,5 triliun baht dalam pendapatan pariwisata pada 2022, atau 80--90Â persen pada 2019, yang mencapai triliun baht. Pada kenyataannya, pemulihan pariwisata ke angka seperti sebelum pandemi Covid-19 bisa memakan waktu lebih lama.
Yuthasak menambahkan, ia bertemu dengan seorang pejabat dari Kedutaan Besar China. Pejabat itu mengatakan bahwa kelompok besar turis China, yang mencapai sekitar 10 juta atau 25 persen dari kedatangan asing pada 2019, mungkin tidak akan melangsungkan perjalanan ke Thailand sampai vaksin virus corona tersedia secara luas.Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Turis China
Hingga kini, tidak jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi vaksin secara komersial dan mendistribusikannya ke seluruh dunia. Berdasarkan situasi dan peristiwa tahun ini, pemulihan industri apa pun sangat spekulatif. Rebound dalam pariwisata internasional diharapkan terjadi sekitar kuartal ketiga 2021 atau pada 2022.
Untuk Thailand, Yuthasak mengatakan negara itu mungkin melihat jumlah tamu internasional yang moderat sekitar kuartal kedua dan ketiga 2021 dengan lebih banyak wisatawan berkunjung selama musim panas ketika penyebaran virus dianggap melambat karena cuaca panas.
Sebelumnya, Wakil gubernur Tourism Authority of Thailand (TAT), Kunjara Na Ayudhya percaya bahwa turis China akan berkunjung ke Negeri Gajah Putih dan sebagian besar negara Asia. Lebih dari satu banding empat turis yang menyambangi Thailand tahun lalu adalah pelancong asal China. Mereka percaya bahwa menggaet turis Tiongkok bisa jadi cara memulihkan sektor pariwisata, sekaligus ekonomi Thailand.
Advertisement