Sukses

Perang Pao Cai vs Kimchi, Mana Favorit Anda?

Debat sengit ini bermula saat media Tiongkok mengklaim bahwa mereka mendapat sertifikasi pembuatan kimchi.

Liputan6.com, Jakarta - Upaya memenangkan sertifikasi internasional untuk pao cai, hidangan sayur acar dari Provinsi Sichuan, berubah jadi perang antara warganet Tiongkok dan Korea Selatan. Mereka berargumen mengenai asal usul kimchi, side dish favorit yang umumnya terbuat dari kubis.

Melansir laman Korea Times, Selasa, 1 Desember 2020, Kementerian Pertanian, Pangan, dan Pedesaan Korea Selatan mengatakan bahwa kimchi bukan sekadar kubis yang difermentasi. Tapi, merupakan bagian sentral dari budaya makanan Korea dan proses pembuatannya telah diakui sebagai standar global selama hampir dua dekade.

Tetapi baru-baru ini, Beijing memenangkan sertifikasi Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) untuk pao cai, prestasi yang dilaporkan Global Times. Namun, pencapaian tersebut juga dicatat sebagai standar internasional untuk industri kimchi yang dipimpin Tiongkok.

Klaim tersebut dengan cepat dibantah media Korea Selatan. "Kita harus memahami bahwa pao cai berbeda dari kimchi," sebut pihak Kementerian Pertanian, Pangan, dan Pedesaan Korea Selatan.

Dilaporkan bahwa Tiongkok memulai proses standarisasi pao chai pada 2019. Lima anggota ISO, yakni Tiongkok, Turki, India, Iran dan Serbia, minggu lalu menyetujui kategori pao cai, menurut dokumen resmi.

Dalam pernyataan resmi, akhir pekan kemarin, pihak kementerian Korea Selatan menegaskan bahwa penilaian tersebut tak berhubungan dengan kimchi. Narasi pencurian budaya pun menyeruak di tengah perang kimchi versus pao cai.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Saling Klaim

Beberapa media Korea Selatan menggambarkan episode itu sebagai upaya Tiongkok menguasai dunia. Sementara, komentar media sosial lain menandai kekhawatiran bahwa Beijing sedang melakukan pemaksaan ekonomi.

Di Weibo, warganet Tiongkok mengklaim kimchi sebagai hidangan tradisional negara mereka sendiri. Pasalnya, sebagian besar kimchi yang dikonsumsi di Korea Selatan dibuat di Tiongkok.

Keseluruhan proses pembuatan kimchi, yang disebut kimjang, berawal dari mencuci dan mengasinkan sayuran, menumis dengan bawang putih, cabai merah, dan ikan asin, lalu menguburnya di bawah tanah dalam stoples tanah liat telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada 2013.

Meski membuat dan berbagi kimchi dalam jumlah besar di awal musim dingin merupakan bagian penting dari kehidupan masyarakat di masa lalu, lebih banyak orang di daerah perkotaan yang membeli kimchi kemasan di supermarket. Beberapa di antaranya bahkan menyimpan hidangan pendamping tersebut di lemari es khusus untuk kimchi.

"Upaya seperti itu terjadi karena Tiongkok kurang berupaya memahami budaya dan sejarah negara-negara sekitarnya," Seo Kyoung-duk, seorang profesor di Universitas Wanita Sungshin, mengatakan pada Kantor Berita Yonhap. "Baik pemerintah dan kelompok masyarakat perlu menindak tegas tindakan Tiongkok untuk mengambil aset budaya dari Korea."

 

3 dari 3 halaman

Cara Aman Pesan Makanan via Online dari COVID-19