Sukses

Sudahi Kebingungan dengan China, Taiwan Siap Luncurkan Desain Paspor Baru Januari 2021

Kekuatan paspor Taiwan sendiri diklaim berada di peringkat ke-33 dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah ramai jadi bahan perbincangan, Taiwan menyatakan siap meluncurkan desain paspor baru. Taiwan melakukan perubahan pada desain sampul paspor untuk menghindari kebingunan karena selama ini diakui sebagai paspor China.

Taiwan mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan paspor desain ulang awal tahun depan. Hal tersebut diungkapkan pihak Kementerian Luar Negeri Taiwan, seperti dilansir dari laman Andolu, Selasa (1/12/2020).

"Edisi baru paspor dengan desain yang menekankan kata 'Taiwan' di sampulnya akan diluncurkan pada 11 Januari," katanya dalam sebuah pernyataan pada Taiwan News.

Pernyataan itu menjelaskan bahwa kementerian telah memberi tahu pihak internasional terkait sampul paspor baru. Yang dimaksud adalah pemerintah asing, layanan bea cukai di pelabuhan dan bandara, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), dan perusahaan penerbangan.

Taiwan secara resmi dikenal sebagai Republik China (ROC). Negara yang terkenal lewat minuman boba ini menyangkal klaim Beijing bahwa itu adalah provinsi yang memisahkan diri dan bersikeras untuk diakui sebagai negara merdeka sejak 1949.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Klaim Terbaik ke-33

Sebelumnya, Presiden Tsai Ing-wen sempat meluncurkan desain baru untuk sampul paspor dengan nama Republik China yang menyusut. Sementara itu, kata Taiwan diperbesar dan diposisikan di tengah sampul agar lebih terlihat.

Kementerian mengatakan paspornya adalah yang terbaik ke-33 di dunia. Dengan demikian, Taiwan bisa memberi hak istimewa visa bagi pemegang visa di 170 negara dan wilayah.

Taiwan mengatakan pada bulan September bahwa mereka mengubah desain paspornya untuk pengenalan yang lebih mudah dan mengurangi kebingungan dengan China. Warga Taiwan pernah menggunakan stiker bertuliskan 'Republik Taiwan' untuk memblokir tulisan 'Republik China' di paspor mereka.

Ketika tren ini merebak pada 2015, China telah memperingatkan bahwa mereka akan menolak masuknya wisatawan yang telah menggunakan stiker ini di paspor Taiwan mereka.

3 dari 3 halaman

Liburan Aman