Sukses

Bayi Gajah Asia Debut Publik di Kebun Binatang Tokyo

Seekor bayi gajah mengawali kemunculan perdananya di kebun binatang Tokyo, Jepang, yang menarik perhatian.

Liputan6.com, Jakarta - Seekor anak gajah Asia menarik perhatian pengunjung di kebun binatang Tokyo, Jepang, baru-baru ini. Mamalia itu menjalani debut publiknya sebagai gajah pertama yang lahir di kebun binatang itu. Kebun binatang tersebut dibuka sejak 1882.

Bayi gajah, yang orangtuanya dikirim dari Thailand sebagai hadiah ke Jepang ini lahir pada 31 Oktober 2020 di Taman Zoologi Ueno. Ia berukuran tinggi sekitar 100 sentimeter dan berat sekitar 120 kilogram, dilansir dari Kyodo, Senin, 1 Desember 2020.

Thailand mengirimkan Authi, 22 tahun, dan seekor gajah jantan, Artid. Dua gajah itu sebagai hadiah dalam perayaan kelahiran Putri Aiko, anak tunggal Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako.

Pada hari pertama dilihat publik, hewan muda itu terlihat santai saat dia berjalan-jalan dengan ibunya. Authi dan terlihat memberi makan darinya.

Akemi Kawasaki, seorang ibu rumah tangga berusia 57 tahun dari Fujisawa, Prefektur Kanagawa, dekat Tokyo, mengatakan dia tidak sabar untuk melihat bayi binatang itu. "Saya bahagia seolah-olah kerabat saya punya bayi," kata Kawasaki, yang telah mengawasi Authi selama kehamilannya

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Dilarang Ambil Gambar

Kebun binatang membatasi jam menonton publik gajah muda menjadi sekitar dua jam sehari dari pukul 9:30 pagi  waktu setempat selama sekitar satu minggu. Pengambilan gambar tidak diperbolehkan untuk menghindari stimulasi berlebihan pada hewan.

Kebun binatang meminta bantuan publik dalam memberi nama bayi gajah dengan memilih salah satu dari tiga kandidat nama Thailand - Tawan (matahari), Arun (fajar) dan Atsadong (matahari terbenam) - hingga siang pada 13 Desember 2020. Pemungutan suara diterima melalui online atau di kebun binatang di Daerah Taito, dan namanya dijadwalkan untuk diumumkan pada 15 Desember 2020.

Sebanyak empat gajah, satu jantan dan tiga betina, saat ini disimpan di kebun binatang. Alasannya, karena Artid, ayah dari bayi tersebut, meninggal karena tuberkulosis pada Agustus 2020.

3 dari 3 halaman

Mencuci Tangan