Sukses

Mengenal Bosco Verticale, Bangunan Unik di Milan yang Dipenuhi Tanaman

Bosco Verticale mencuri perhatian dunia karena bangunan itu dipenuhi tanaman dan pepohonan.

Liputan6.com, Jakarta - Milan di Italia tak hanya dikenal dalam bidang fesyen dan sepakbola, tapi juga arsitektur. Di sana terdapat bangunan perumahan unik yang mencuri perhatian dunia.

Bangunan tersebut terdiri dari dua menara setinggi 80 meter dan 112 meter dan ditutupi tanaman dan pepohonan. Didesain oleh tim arsitek di Boeri Studio, Bosco Verticale dirancang sebagai rumah bagi pepohonan yang juga menampung manusia dan burung.

Bangunan itu diresmikan pada Oktober 2014, di daerah Porta Nuova Isola Milan, sebagai bagian dari proyek renovasi yang lebih luas. Kedua menara ini memiliki total 800 pohon (480 pohon tahap pertama dan kedua, 300 pohon kecil), 15.000 tanaman keras dan atau tanaman penutup tanah dan 5.000 semak.

Luasnya 30.000 meter persegi terdiri dari hutan dan semak belukar, terkonsentrasi di 3.000 meter persegi permukaan perkotaan, dilansir dari Oddity Central, Rabu, 2 Desember 2020. Kehadiran tanaman dan pepohonan itu tidak memantulkan atau memperbesar sinar matahari.

Namun, mereka menyaringnya sehingga menciptakan iklim mikro internal yang ramah tanpa efek berbahaya pada lingkungan. "Pada saat yang sama, tirai hijau mengatur kelembapan, menghasilkan oksigen, dan menyerap CO2 dan mikropartikel, kombinasi karakteristik yang meraih sejumlah penghargaan penting bagi proyek ini," demikian tulis situs Boeri Studio.

Meski terkesan berorientasi pemasaran yang akan digunakan studio arsitektur itu untuk mempromosikan karyanya, tetapi dalam kasus Bosco Verticale ini mendapat didukungan oleh kesaksian penduduk yang telah tinggal di dua menara ini selama bertahun-tahun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Berdampak Positif

Baru-baru ini, CNBC menerbitkan artikel tentang pengembangan pemukiman unik ini dan mengetahui bahwa vegetasi memiliki efek positif. “Saya telah tinggal di Bosco Verticale sejak pembukaannya,” kata Simona Pizzi. “Rasanya kita tidak tinggal tepat di tengah-tengah Milan yang sibuk, di mana semuanya berjalan cukup cepat.”

“Memiliki tanaman ini tepat di teras, pohon asli, tentu berdampak positif pada hidup saya,” tambah Pizzi.

Pizi mengungkapkan sangat senang tinggal di tempat itu. Saat musim dingin, ia hanya sedikit menggunakan pemanas berkat efek rumah kaca. Sementara di musim panas, ia lebih sedikit menggunakan AC karena udara lebih sejuk.

Bagaimana Bosco Verticale mempertahankan tampilan aslinya? Rupanya ini berkat "Flying Gardeners", tim khusus pemanjat setahun sekali, turun dari atap dua menara, menggunakan teknik pendakian gunung, untuk melakukan pemangkasan, pemeliharaan rutin, atau substitusi apa pun yang diperlukan pada tanaman. Irigasi terpusat, dengan tanaman terus dipantau oleh sistem digital dan otomatis.

Beberapa tahun setelah peresmiannya, Bosco Verticale di Milan juga menjadi rumah bagi sejumlah serangga dan hewan. Tak terkecuali, sekitar 1.600 spesimen burung dan kupu-kupu, yang semuanya hidup harmonis dengan manusia.

3 dari 3 halaman

Isolasi Mandiri di Rumah