Liputan6.com, Jakarta - Gerakan #20DetikCuciCorona telah mengajak musisi Indonesia mendonasikan lagu berdurasi 20 detik sejak awal pandemi corona COVID-19. Karya tersebut bermaksud menemani masyarakat cuci tangan tanpa berhitung guna mencegah transmisi virus SARS-CoV-2.
Berdasarkan keterangan resmi pada Liputan6.com, Kamis (3/12/2020), setelah dikumpulkan dalam playlist di beberapa platform digital, total 70 lagu ini pun dikonversi ke dalam piringan hitam atau vinyl. Bentuk karya itu telah diserahkan secara simbolis pada Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, tokoh budaya, seperti Rhoma Irama, dan beberapa museum di Indonesia.
Hal ini dilakukan agar niat baik dari anak bangsa untuk mengedukasi publik secara sederhana dan menyenangkan dapat diteruskan. Musik sendiri dinilai sebagai medium komunikasi secara lebih efektif.Â
Advertisement
Baca Juga
"Salah satu cara mengedukasi masyarakat Indonesia adalah dengan menyentuh rasa mereka. Salah satunya lewat musik," kata Dhani Hargo, salah satu inisiator gerakan #20DetikCuciCorona. Menurutnya, musik membuat pesan-pesan rumit jadi lebih sederhana, membumi, dan menyenangkan.
Hal ini pun dibenarkan perwakilan Irama Nusantara, Renovan Reza. Ia mengatakan bahwa musik pasti ada di mana-mana. Juga, merupakan media sosialisasi paling efektif pada masyarakat karena bisa menyentuh semua lapisan.
Selanjutnya, Hargo menjelaskan, koversi karya guna mendorong cuci tangan dengan benar dalam bentuk vinyl ini bermaksud mengenang kontribusi para musisi dan seluruh pihak secara lebih lama, di mana ia mengklaim akan terjaga lebih dari 100 tahun. Penyimpanan dan pengarsipan karya jadi penting, mengingat situasi pandemi bisa berulang dalam jangka waktu tertentu.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Gerakan Kolaboratif
Seluruh rangkaian kampanye sosial yang dijalankan sejak April lalu ini memang dilakukan secara kolaboratif. Arya Gumilar, salah satu inisator gerakan #20DetikCuciCorona, menjelaskan bahwa gerakan ini murni berangkat dari semangat gotong-royong yang dimiliki masyarakat Indonesia.
"Gerakan ini turut dibantu musisi Tanah Air, komunitas-komunitas daerah, dapat megatron gratis dari pengusaha daerah, video yang direkam supir truk, logo gerakan yang dibuat pengusaha seprai, mbah Budi, sampai produksi vinyl disponsori SAC Indonesia dan BAYK. Bahkan, cetak cover-nya digratiskan Sribu printing," jelas Arya.
"Terima kasih telah diberi kepercayaan (untuk meneruskan semangat perjuangan Gerakan #20DetikCuciCorona). Semoga seluruh masyarakat yang memang sering mendengarkan musik dan lagu jadi lebih mudah untuk memahami dan mempraktikkan cara cuci tangan dengan baik sehingga dapat terhindar dari virus corona," tutup Prof. Drh. Wiku Bakti Bawono Adisasmito.
Advertisement