Sukses

Turis yang Bulan Madu ke Bali Makin Minim di Era Pandemi Covid-19

Vila-vila yang ada di Bali biasanya dimanfaatkan pasangan untuk berbulan madu. Tapi, pandemi Covid-19 mengubah kebiasaan itu.

Liputan6.com, Jakarta - Keindahan Bali kerap membangkitkan minat para pengantin mengabadikan momen bersama dengan bulan madu di Pulau Dewata. Namun, pandemi Covid-19 mengubah karakteristik wisatawan domestik yang berkunjung ke sana.

Dilansir Antara, Minggu, 6 Desember 2020, biasanya vila-vila yang tersedia di Bali dijadikan tempat berlibur pasangan yang sedang berbulan madu. Kini, akomodasi itu justru banyak diisi oleh tamu keluarga.

"Berdasarkan statistik internal, sekarang yang datang lebih banyak keluarga. Dulu banyak "honeymoon-er", sekarang tidak ada yang bulan madu," kata General Manager Sanctoo Suites & Villas di Gianyar, Subali Adi Putra di Bali, Jumat, 4 Desember 2020.

Vila yang dulunya jadi tempat menarik untuk para pasangan baru kini dianggap sebagai tempat yang lebih aman untuk berlibur bersama keluarga karena mereka bisa lebih bebas beraktivitas tanpa sering berpapasan orang lain. Selain posisinya terpisah, keberadaan sejumlah fasilitas pribadi, seperti kolam renang, membuat turis merasa lebih nyaman melepas penat di vila.

Pergeseran karakteristik wisatawan lainnya berkaitan dengan asal tamu. Dalam kondisi normal, ia banyak menerima tamu mancanegara dari berbagai tempat. Ketika pembatasan wilayah diterapkan, turis mancanegara belum bisa leluasa datang ke Pulau Bali sehingga kini pasar didominasi oleh turis domestik.

Di luar fasilitas menarik yang ditawarkan, keamanan dan keselamatan di tengah wabah virus corona masih jadi prioritas. "Mereka berharap protokol kesehatan diterapkan," kata Subali mengenai preferensi utama para tamu yang berlibur di tempatnya selama pandemi.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Pentingnya CHSE

Terkait hal itu pula, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjalankan kampanye #DiIndonesiaAja untuk meningkatkan kembali kepercayaan turis terhadap pariwisata, dan mengajak para pemangku kepentingan industri pariwisata nasional untuk meningkatkan kebijakan dan kedisiplinan berwisata aman.

Kesehatan dan keamanan wisatawan menjadi prioritas utama di mana protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan dan lingkungan (Clean, Healthy, Safety, Environment/CHSE) di hotel, area fasilitas umum, transportasi serta destinasi wisata harus betul-betul berjalan. Sanctoo Suites & Villas adalah salah satu penginapan yang sudah mendapatkan label tiketCLEAN dari biro perjalanan daring tiket.com.

Fitur yang diperkenalkan sejak Juni 2020 ini merupakan jaminan bahwa partner yang bekerjasama dengan tiket.com sudah memenuhi standardisasi protokol kesehatan dan kebersihan yang dikeluarkan badan resmi seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sejumlah protokol kesehatan diterapkan, termasuk di antaranya pengecekan suhu tubuh kepada para pengunjung, menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer di area publik, rutin melakukan disinfeksi, serta mewajibkan para tamu dan staf menggunakan masker.

Tempat ini adalah bagian dari sekitar 2000 mitra hotel di Bali dan Nusa Tenggara yang sudah mendapatkan label tiketCLEAN. Biro perjalanan daring ini menggelar program Kembali Ke Bali dan Nusa Tenggara dalam rangka membangkitkan kembali pariwisata domestik di masa adaptasi kebiasaan baru dengan memberikan berbagai diskon untuk pemesanan hotel di area tersebut selama Desember.

“Bali dan Nusa Tenggara memiliki daya tarik wisata yang beragam dan komitmen tinggi khususnya dari pemerintah daerah serta dunia industri untuk menerima wisatawan dengan protokol kesehatan yang ketat," ujar Area Manager East Indonesia, tiket.com. Rajasa Oktavio Hadisoemarto.

 

3 dari 3 halaman

Infografis Liburan Aman di Masa Pandemi