Sukses

Audisi Mencari Siti, Upaya Menghidupkan Kembali Industri Seni Pertunjukan Indonesia

Indonesia Kaya membuat audisi untuk pertunjukan musikal Mencari Siti yang diadaptasi dalam roman Siti Nurbaya karya Marah Roesli.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar gembira datang dari Indonesia Kaya. Portal informasi budaya Indonesia itu sedang melaksanakan audisi untuk seniman-seniman muda di tanah air untuk bergabung dalam program pertunjukan musikal Mencari Siti.

Program tersebut bekerja sama dengan sutradara Garin Nugroho dan kelompok Teater Musikal Nusantara (TEMAN). Audisi online akan berlangsung hingga 31 Desember 2020.

Mereka yang memiliki kemampuan vokal, tari, dan akting akan berkesempatan untuk menjadi bagian dari drama musikal terbaru yang disutradarai Garin Nugroho. Mencari Siti ini merupakan adaptasi dari kisah Siti Nurbaya karya sastrawan Indonesia, Marah Roesli, yang akan diproduksi pada 2021.

"Sesuai dengan visi dan misi, kita konsisten akan membangun ekosistem seni pertunjukan di Indonesia. Kita yakin bahwa potensi anak-anak muda di Indonesia bisa dan mampu suatu hari mempunyai sebuah panggung atau salah satu pilihan industri kreatif di Indonesia, yaitu seni pertunjukan," ujar Program Director www.idonesiakaya.com, Renitasari Adrian dalam konferensi pers virtual, Selasa, 8 Desember 2020.

Sebelumnya, Indonesia Kaya sempat sukses menggelar audisi Indonesia Menuju Broadway pada tahun lalu. Ternyata, peminatnya dari para seniman muda sangat tinggi. Begitu juga saat Indonesia Kaya menggelar pertunjukan musikal #dirumahaja, penontonnya hingga 1,5 juta.

"Seni pertunjukan itu memerlukan proses yang panjang. Tidak bisa saat pengen, lalu langsung ada. Kita memang harus membangunnya karena sebuah pertunjukan seni itu melibatkan tempat, fasilitas, talent, cerita, dan banyak unsur-unsur yang lainnya. Jadi, kita satu per satu akan menuju ke sana," imbuh Renita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 3 halaman

Mencari Sumber Daya Manusia

Garin Nugroho mengungkapkan Mencari Siti merupakan program menarik karena berasal dari satu karya sastra di masa Balai Pustaka, era pertama novel-novel Indonesia. Itu yang mendasari industri kreatif di awal abad 20.

"Sekarang kita angkat lagi di era kreatif 4.0.5.0 ini dan di era pandemi, di mana salah satu yang terbesar adalah industri virtual atau sistem digital platform. Oleh karena itu, program Mencari Siti ini mengembangkan dan menumbuhkan kembali serta merekrut kembali sumber-sumber dasar yang kita punyai dari revolusi 1.0 dulu, kita hidupkan kembali sekarang," ujar Garin.

Untuk membangun industri virtual diperlukan syarat-syarat yang tumbuh besar di era pandemi ini. Maka itu, Mencari Siti ini tidak sekadar pertunjukan semata, tapi juga memberikan beberapa hal.

"Karena bersifat audiens terbuka, maka Mencari Siti juga merupakan mencari sumber daya manusia juga. Tak hanya aktor, tapi juga penulis. Selain itu, mencari pola-pola yang sedang bertumbuh sekarang, yaitu industri seri, kayak drakor (drama Korea), itu kan ada yang delapan seri hingga 12 seri. Mencari Siti juga menghidupkan kembali industri musikal yang di dunia menjadi industri kreatif terbesar, seperti di New York, London," tandas Garin.

3 dari 3 halaman

Cara Aman Menonton di Bioskop Saat Pandemi