Liputan6.com, Jakarta - Pangeran Harry dilaporkan mengajukan gugatan hukum pada penerbit surat kabar Inggris, Mail on Sunday. Gugatan tersebut dilatarbelakangi cerita yang mengklaim Duke of Sussex telah menghentikan kontak dengan marinir sejak melepaskan penunjukan militer kerajaan pada Maret lalu.
Melansir laman Insider, Rabu (9/12/2020), pengacara suami Meghan Markle ini mengajukan gugatan terhadap Associated Newspapers pada akhir November, menurut Sky News. Pengadilan yang menguraikan kasus tersebut dilaporkan akan dipublikasikan dalam beberapa minggu mendatang.
Mail on Sunday berbicara pada sumber-sumber kelautan yang mengatakan ayah anak satu itu tak berhubungan melalui telepon, surat, atau email sejak penampilan terakhirnya sebagai Kapten Jenderal Marinir pada Maret.
Advertisement
Baca Juga
Artikel yang diterbitkan pada bulan Oktober itu sekarang tampaknya telah dihapus dari Mail on Sunday edisi daring, Mail Online. Pangeran Harry sendiri setuju untuk mundur dari penunjukan militer setelah mengundurkan diri dari tugas kerajaan tahun ini.
Perwakilan adik Pangeran William ini menolak mengomentari catatan tentang gugatan tersebut. Namun, juru bicara sebelumnya mengonfirmasi bahwa peringatan hukum telah dikirim atas namanya.
"Ia (Pangeran Harry) mungkin telah dibuat untuk menyerahkan gelarnya, tapi tak menyerah pada militer, jauh dari itu," seorang teman Pangeran Harry yang berbicara tanpa menyebut nama mengatakan pada koresponden kerajaan Vanity Fair, Katie Nicholl.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ikuti Jejak Meghan Markle
Perwakilan hukum Pangeran Harry mengatakan pada Mail on Sunday bahwa ceritanya palsu dan memfitnah pada saat penerbitan, menurut Vanity Fair.
Sebelum ini, Meghan Markle telah memiliki tuntutan hukum sedang berlangsung terhadap surat kabar yang sama. Meghan menggugat atas penyalahgunaan informasi pribadi, pelanggaran hak cipta, dan pelanggaran Undang-Undang Perlindungan Data 2018 setelah menerbitkan bagian dari surat pribadi yang ia tulis pada ayahnya.
Duchess of Sussex dijadwalkan hadir di pengadilan pada Januari 2021. Dimulainya persidangan sendiri telah ditunda selama sembilan bulan atas permintaan kerajaan yang dibuat atas dasar rahasia. Mail on Sunday belum mengeluarkan komentar resmi soal ini.
Advertisement