Liputan6.com, Jakarta - Peribahasa buah jatuh tak jauh dari pohonnya, tak selamanya terjadi. Salah satunya, putri mendiang Steve Jobs, Eve Jobs, justru menjalani debutnya sebagai model.
Padahal, kepada penulis biografinya, Walter Isaacson, Steve Jobs sempat memberi tahu bahwa suatu hari putrinya itu dapat menjalankan usahanya Apple. Namun, Eve lebih memilih karier berbeda.
Advertisement
Baca Juga
Eve Jobs baru saja memulai debutnya sebagai model merek kecantikan Glossier. Ia membintangi kampanye iklan liburan baru perusahaan, berpose telanjang di bak mandi berbusa sambil memegang segelas mawar.
Dalam foto lain yang ia bagikan di akun Instagram-nya, ia memakai penutup bawah mata hitam saat mengaplikasikan Glossier Lip Gloss warna merah. Ia memberi caption pada foto itu, “Terima kasih terbesar untuk @emilyweiss & semua orang di @glossier! Lihat koleksinya,” dengan emoji hati hitam.
Kampanye iklan tersebut juga menampilkan aktris "Euphoria" Sydney Sweeney dan runner-up "RuPaul's Drag Race" Naomi Smalls. Foto-foto itu diambil sendiri, sesuai dengan kampanye jarak sosial aman Covid-19, menurut pendiri Glossier Emily Weiss, tulis Daily Mail.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mahasiswi Standford University
Eve Jobs menerima banyak dukungan dalam komentar, termasuk pesan baik dari Jennifer K. Gates, putri berusia 24 tahun dari Bill dan Melinda Gates. Ia menulis, "Terobsesi dengan kolaborasi ini," katanya.
Steve Jobs adalah mantan CEO Apple yang meninggal dunia pada 5 Oktober 2011 dalam usia 56 tahun. Ia dikenal luas sebagai visioner, jenius dalam bidang bisnis, dan lainnya.
Berbeda dengan Eve Jobs, Jennifer Gates membangun warisannya sendiri sebagai juara show jumper. Menurut Horse Sport, ia peringkat nomor lima dalam daftar 1.000 penunggang kuda teratas dunia di bawah usia 25 tahun pada 2019.
Ia berharap untuk terus berkuda dan bekerja dengan tim orang-orang yang luar biasa dan kuda-kuda yang sangat berbakat. Meskipun Jobs memiliki lebih dari 156.000 pengikut di Instagram, ini adalah debut besar pertama bagi mahasiswi Stanford University berusia 22 tahun itu.
Advertisement