Sukses

Berbicara Kesehatan Mental Bersama Nadya Hutagalung dan 5 Pesohor Indonesia

Kisah perihal kesehatan mental ini jadi chapter baru dalam cetakan kedua buku Nadya Hutagalung, Walk with Me.

Liputan6.com, Jakarta - "Kita harus well dulu untuk jadi bagian dari solusi," kata Nadya Hutagalung dalam virtual media group interview, Jumat (18/12/2020). Maka dari itu, kesehatan mental dipilih sebagai topik baru dalam cetakan kedua bukunya, Walk with Me. 

Tak sendiri, ibu tiga anak ini menggandeng lima pesohor Indonesia yang disebutnya sebagai champions untuk turut angkat bicara tentang topik belum terlalu familiar di kultur Asia tersebut. Mereka adalah Iqbaal Ramadhan, Chelsea Islan, Happy Salma, Eva Celia, dan Afgansyah Reza.

Nama-nama tersebut, menurut Nadya, sering kali dilekatkan dengan hidup sempurna, padahal, tidak juga. "Dengan mendengar langsung dari mereka, akan ada perspektif lain yang terbuka. Juga, pesan ini bisa disebarkan seluas mungkin, mengingat mereka sudah punya audiens masing-masing," katanya mengungkap alasan pemilihan lima pesohor tersebut.

Bersama ke limanya, Nadya percaya bahwa sekarang adalah waktu untuk berbicara tentang kesehatan mental. Pengulangan narasi, lagi dan lagi, diharapkan dapat meruntuhkan stigma yang selama ini lekat dengan kesehatan mental.

Walk with Me yang pertama rilis pada 2018 itu merupakan narasi personal seorang Nadya Hutagalung. Melalui buku terbaru setebal 360 halaman ini, Nadya kembali berbagi ragam sisi tentang personalitasnya.

Keseluruhannya terangkum dalam tujuh chapter yang direpresentasikan melalui berbagai elemen kehidupan. Mereka adalah Mist, Seeds, Mirror, Bamboo, Ocean, Spice, dan Soil, di mana keseluruhannya dianggap merepresentasi perjalanan Nadya berkarier selama lebih dari 30 tahun.

Topik tentang kesehatan mental ini melengkapi chapter Bamboo yang sudah ada sebelumnya. Buku Nadya Hutagalung sendiri diformat sebagai coffee table book yang mengisahkan perjalanan karier, kehidupan personal, dan perspektif dalam menjalani kehidupan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Rasa Terhubung yang Lebih Dalam

Sebagian hasil penjualan buku Walk with Me akan didonasikan untuk menerjemahkan kurikulum garapan The Contentment Foundation. "Isinya data dan analisa, serta kearifan berusia dua ribuan tahun dari kehidupan masyarakat dunia," katanya.

Materi itu nantinya diharapkan bisa meningkatkan kualitas kesehatan mental. Nadya menjelaskan, pihaknya sekarang sedang mencari pilot school, untuk nantinya diberi materi kurikulum tersebut.

"Sekolah dua bahasa yang lagi dituju. Supaya tak hanya murid yang diberi pemahaman, namun juga guru dan keluarga. Karena bagaimana bisa mengajarkan pada anak-anak bila mereka sendiri merasa tak baik-baik saja," tuturnya.

Melalui tujuh chapter bukunya, Nadya berharap dapat berbagi tentang hal-hal yang ia pedulikan pada para pembaca. Lewat tulisan tersebut, ia mengharapkan pembaca bisa merasa terhubung lebih dalam dengan elemen-elemen penting di hidup mereka.

"Memotivasi mereka untuk berpikir di luar semata kebiasaan sehari-hari. Karena kita sebetulnya punya kekuatan super, ditambah empati dan keberanian mengambil tindakan, itu akan memberi dampak," tuturnya.

Buku Walk with Me sendiri sudah dikonsepsi sejak 2015, ketika Nadya mengajak Didit Hediprasetyo untuk bekerja sama dalam pembuatannya. Tergerak atas kesamaan visi yang mereka miliki, Didit yang bertindak sebagai creative director, beserta Winda Malika Siregar sebagai editorial director, dan Boedi Basoeki sebagai publisher, merealisasikan ketertarikan di dunia publikasi melalui ADHVAN Media.

3 dari 3 halaman

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19