Liputan6.com, Jakarta - Patung Buddha raksasa tanpa kepala, diyakini berasal dari Dinasti Qing, telah ditemukan di barat daya Tiongkok. Melansir laman South China Morning Post, Jumat (18/12/2020), patung setinggi sembilan meter ini ditemukan di tebing antara dua bangunan tempat tinggal di distrik Nanan, Chongqing.
Belum jelas kapan patung Buddha itu diukir dan pihak berwenang setempat masih menyelidiki nilai budayanya, menurut kantor informasi pemerintah setempat, seperti dilaporkan Radio Chongqing.
Patung itu menarik perhatian baru-baru ini setelah sejumlah pengguna internet mengunggah fotonya di media sosial. Banyak warga yang telah tinggal di dekat patung tersebut selama beberapa dekade mengatakan, mereka tak menyadari keberadaannya.
Advertisement
Baca Juga
"Saya tak tahu tentang patung Buddha ini," kata seorang nenek bernama belakang Zheng pada stasiun radio tersebut. "Kami tidak dapat melihat sepenuhnya karena tertutup tanaman."
Di tengah riuh pertanyaan tentang keberadaan kepala patung tersebut, kantor informasi distrik setempat mengatakan bahwa bagian itu telah dihancurkan pada 1950-an. Sebuah kuil bernama Leizu, yang didirikan selama periode 1910-an hingga 1940-an, dibongkar pada 1987.
Kedua bangunan tempat tinggal itu dibangun di situs candi pada 1990, dan patung itu diakui sebagai warisan budaya yang dilindungi tingkat distrik di era 1990-an, kata pihak berwenang, meski tak mengatakan apa yang telah dilakukan dalam melindunginya.
Patung Budhha itu menghadapi risiko pembusukan batu dan kebocoran air, sementara fondasinya tak stabil, kata pihak berwenang. Dibangun di atas permukaan tebing membuatnya tak mudah diakses oleh publik.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Asal-usul Belum Jelas
Awal pekan ini, petugas memindahkan sebagian besar daun pohon mati dan sampah rumah tangga dari struktur patung Buddha tersebut. Dengan begitu, penduduk setempat, untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, melihat bagaimana patung Buddha itu terlihat.
Patung tersebut menggambarkan seorang Buddha yang sedang duduk dengan kedua tangan memegang batu bundar di depan perutnya. Kaki kiri dan pergelangan tangannya telah rusak parah, tapi garis ukiran di tubuhnya terlihat jelas.
Seorang wanita bermarga Deng yang telah tinggal di komunitas tersebut selama tujuh dekade, mengatakan bahwa pada tahun 1950-an, ia diberitahu bahwa ada patung Buddha di dalam kuil, tapi dari ingatannya, kepala Buddha belum diukir.
"Pembangunan (patung) dihentikan setelah Republik Rakyat China didirikan pada tahun 1949," kata Deng pada Radio Chongqing.
Seorang karyawan dari Dinas Cagar Budaya Kabupaten Nanan mengatakan tak yakin kapan atau mengapa patung itu dibangun.
“Spekulasi menyebar luas di internet bahwa itu berasal dari Dinasti Song Utara, Dinasti Song Selatan atau Dinasti Qing," katanya pada The Beijing News. “Pada tahap saat ini, kami tidak dapat memberikan kesimpulan profesional."
Advertisement