Sukses

Cara Hotel dan Vila di Bali Siasati Larangan Pesta Tahun Baru 2021

Pemprov Bali melarang penyelenggaraan pesta tahun baru di Bali, bagaimana langkah hotel dan vila menyiasatinya?

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2021, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melarang adanya penyelenggaraan pesta perayaan tahun baru di dalam dan atau luar ruangan. Juga, mengeluarkan larangan penggunaan petasan, kembang api, dan sejenisnya.

Arahan ini berdasarkan Surat Edaran Nomor 2021 Tahun 2020 yang ditandatangani oleh Gubernur Bali Wayan Koster pada Selasa, 15 Desember 2020. Langkah ini diambil mengingat masih tingginya tingkat penularan kasus Covid-19 di Indonesia, termasuk di Bali, yang ditandai dengan munculnya klaster baru.

Terkait hal tersebut, bagaimana tanggapan dan siasat para pelaku di industri hospitality, seperti hotel dan vila? Direktur utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN), Iswandi Said, menyampaikan bahwa kesehatan tetap jadi hal utama.

"Kesehatan nomor satu, baru bisnis. Kalau soal bisnis, tentunya kita akan ada kehilangan peluang. Tapi, kalau kita (jalan) terus dengan cara yang tidak memerhatikan protokol kesehatan, akibatnya jauh lebih buruk," kata Iswandi ketika dihubungi Liputan6.com, Rabu, 16 Desember 2020.

HIN sendiri memiliki 14 unit hotel dan resort yang beberapa di antaranya berlokasi di Pulau Dewata. Iswandi melanjutkan, pihaknya harus menginformasikan soal larangan pesta dan tidak ada kerumunan pada tamu.

"Tapi, kalau misalnya mengikuti protokol kesehatan, misalnya dinner dengan memerhatikan 3M, tidak ada masalah, dikurangi kapasitasnya, value-nya kita tambahkan," lanjutnya.

"So far, saya meminta ke unit untuk izinkan kalau ada yang mau dinner di resto, tapi jumlah kita batasi," ungkap soal menyiasati agenda pengganti perayaan tahun baru 2021.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Langkah Menyiasati

Marketing communication executive Radisson Blu Bali Uluwatu, Ratna Pertiwi, menyampaikan larangan tersebut untuk melindungi masyarakat Indonesia, khususnya di Bali, destinasi wisata paling diminati di Tanah Air.

"Dari segi bisnis tentu akan sangat terpengaruh, akan tetapi keselamatan masyarakat lebih penting dari materi dan sebagai warga yang peduli dan bertanggung jawab," jelas Ratna dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat, 18 Desember 2020.

Ia melanjutkan, pihaknya wajib mematuhi peraturan untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang lebih luas. Selain itu, Ratna juga menjelaskan soal persiapan agenda akhir tahun.

"Kami sedang dalam proses menyusun berbagai aktivitas dengan tetap menerapkan social distancing dan kami akan memiliki cukup aktivitas agar para tamu tetap dapat menikmati suasana liburan di Radisson Blu Bali Uluwatu," tambahnya.

Sales manager Amarterra Villas Bali Nusa Dua, I Made Pradnyana, menjelaskan bahwa pihaknya setiap tahun tidak menyelenggarakan perayaan meriah dan besar. Mereka hanya memiliki agenda makan malam untuk tamu.

"Ada event di resto bagi tamu inhouse saja untuk dinner, lalu ada live music saja. Tidak ada party," kata Made saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, 18 Desember 2020.

Made melanjutkan, pihaknya menjual paket khusus untuk tamu, seperti paket menginap sekaligus makan malam. Ada pula yang makan malam dapat dikonsumsi di vila dan tak ikut event tersebut.

"Kalau yang event dinner diadakan di resto dan memang kapasitasnya tidak begitu besar. Live music di sana juga tidak full dan masih ada space. Hanya small event," lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19