Liputan6.com, Jakarta - Menikmati nuansa pedesaan, pelancong ditawarkan vila seharga seribu dolar Amerika (Rp14 juta) untuk masa sewa 20 tahun. Penawaran ini bisa dinikmati di Dashuibo, kota dengan populasi 35 ribu jiwa, di Provinsi Shandong, Tiongkok.
Melansir laman South China Morning Post, Sabtu, 19 Desember 2020, eksperimen yang didukung pemerintah ini bertujuan merevitalisasi ekonomi pedesaan di bagian timur Negeri Tirai Bambu. Selain biaya di atas, penyewa juga harus berkomitmen menghabiskan setidaknya 30 ribu dolar Amerika (Rp424 juta) lagi untuk renovasi properti.
Juga, setuju membeli setidaknya 760 dolar Amerika (Rp11 juta) hasil bumi dari petani lokal setiap tahun. Pemerintah daerah mensubsidi proyek tersebut dan, setidaknya untuk sementara, tak dioperasikan untuk mencari keuntungan.
Advertisement
Baca Juga
Selain tawar-menawar, penyewa baru pun mencari keuntungan lain. "Saya datang karena ada banyak orang yang menarik di sini," kata Li Weishi, seorang pengusaha berusia 53 tahun yang menjalankan bisnis makanan di kota utara Harbin.
"Pemandangan yang damai hanyalah salah satu aspek. Saya lebih tertarik dengan fakta bahwa saya bisa dekat dengan orang-orang berbakat dan mendapat inspirasi," sambungnya.
Li adalah satu dari 33 warga kota yang menerima tawaran tersebut selama peluncuran awal. Penghuni baru ini adalah para profesional yang sukses dan saling mengenal melalui teman. Kebanyakan dari mereka datang untuk liburan.
Demi menarik pendatang baru, pejabat lokal menetapkan harga sewa di proyek Dashuibo jauh di bawah pasar. Tarif rata-rata untuk sewa rumah di daerah tersebut adalah sekitar 150 dolar Amerika sebulan, lebih dari 30 kali lipat dari biaya yang dikenakan untuk vila yang dialokasikan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Gerakan Revitalisasi Pedesaan
Proyek penyewaan vila ini adalah eksperimen terbaru yang bertujuan mengentaskan kemiskinan di Tiongkok. Pejabat Partai Komunis di Dashuibo menklaim latihan tersebut sebagai bagian dari revitalisasi pedesaan, kebijakan penting yang diajukan Presiden Xi Jinping pada 2017.
Tiongkok baru-baru ini menyatakan kemenangan dalam perjuangan memberantas kemiskinan ekstrem, didefinisikan sebagai orang yang hidup dengan kurang dari 350 dolar Amerika setahun.
Namun, para kritikus mengatakan, angka ini disetel terlalu rendah. Definisi kemiskinan ekstrem yang diakui secara internasional adalah seseorang harus hidup dengan 693 dolar Amerika atau kurang setahun, atau sekitar 1,90 dolar Amerika per hari.
"Dulu, kami terus mendengar tentang pengentasan kemiskinan. Tapi, ke depan, kami akan lebih sering mendengar tentang revitalisasi pedesaan," kata Cheng Zhengyu, pemimpin program mahasiswa yang diluncurkan Universitas Tsinghua, di Beijing.
Pada salah satu upayanya, mereka mengubah rumah pertanian kosong jadi ruang komunitas. Proyek Dashuibo adalah bagian dari program ini, dan diprakarsai sekelompok alumni Tsinghua.
Advertisement