Sukses

Kontroversi Kontes Kecantikan untuk Wanita Plus-Size di Malaysia

Kontes wanita plus-size di Malaysia ini bahkan disebut bertentangan dengan syariat Islam.

Liputan6.com, Jakarta - Malam final kontes kecantikan Miss Plus World Malaysia (MPWM) 2020 yang dijadwalkan berlangsung pada 2 Januari 2021 di Sunway Putra Hotel, Kuala Lumpur, Malaysia, terancam batal. Melansir laman Says, Senin (28/12/2020), ajang bagi wanita plus-size itu tak boleh diselenggarakan, menurut pemerintah.

Ahmad Marzuk Shaary, Wakil Menteri Departemen Perdana Menteri yang membidangi Urusan Agama, mengatakan bahwa pemerintah berpandangan tak tepat untuk menyelenggarakan kontes kecantikan plus-size seperti itu.

Bernama melaporkan, Ahmad Marzuk mengatakan, pemerintah masih menunggu tanggapan dari penyelenggara kontes plus-size tentang kesimpulan akhir penyelenggara acara tersebut. Ia mengatakan, pemerintah melalui Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia (YADIM), telah menemui penyelenggara untuk membujuk mereka membatalkan penayangan program itu.

Pekan lalu, YADIM, kelompok yang dibentuk untuk mempromosikan Islam, memprotes malam final Miss Plus World Malaysia 2020. Presiden kelompok itu, Nasruddin Hassan, mengklaim bahwa program seperti itu mengeksploitasi perempuan dan mempromosikan budaya hedonistik.

Menurut Wamenhub, acara tersebut bahkan melanggar syariat Islam. "Kami berpandangan bahwa tak tepat untuk menyelenggarakan program seperti itu. Pertama, karena ini adalah masalah (melawan) hukum Islam dan kedua, karena negara ini masih menghadapi pandemi COVID-19. Jadi, pertemuan kelompok harus dihindari," katanya.

Dalam protesnya, YADIM mengklaim, penyelenggaraan acara tersebut dapat memberi sinyal yang salah pada masyarakat bahwa pemerintah telah menyetujuinya. Padahal, sebagaimana diklaim, tak ada satu pun agama, khususnya Islam, yang mengizinkan kontes kecantikan tersebut.

"Padahal, kami tahu perdana menteri sangat serius dalam menghentikan semua kegiatan yang tak berkontribusi pada pembangunan akhlak dan moral," kata Presiden YADIM.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Tanggapan Penyelenggara

Menurut penyelenggara MPWM 2020, acara tersebut diperuntukkan bagi semua wanita plus-size di Malaysia, tanpa memandang ras, warna kulit, dan agama.

"Kami tak ingin gadis Muslim didiskualifikasi atau merasa tak nyaman. Kami dapat mengubah nama kontes kami, tidak masalah, tapi tak mendiskualifikasi kontestan mana pun," kata penyelenggara.

"MPWM, yang merupakan bagian dari kontes internasional Miss Plus World (MPW), adalah organisasi yang digerakkan oleh kemanusiaan yang mewakili suara semua wanita plus-size, termasuk wanita Muslim Melayu. Jadi, kami tidak bisa begitu saja menghilangkan wanita Muslim dari program kami," imbuh mereka.

Pihaknya mengaku mengetahui bahwa fatwa Islam melarang wanita Muslim mengikuti kontes kecantikan karena dianggap haram atau dosa. Namun, partai Islam diminta melihat konten dan konsep kontes daripada semata judulnya.

"Kontes ini tidak memiliki bikini show, juga tak memilih peserta berdasarkan penampilan fisik. Kami memilih peserta dan ratu berdasarkan kecerdasan, komitmen, sikap, kemauan untuk mengabdi pada komunitasnya, dan melakukan pekerjaan kemanusiaan. Kami juga tak meminta ratu berjilbab kami untuk melepas jilbab mereka," tambah penyelenggara.

Selama audisi pada 27 Oktober, total 24 peserta dipilih dari ribuan peserta. 24 orang dipilih untuk dua kategori, yakni Nona Plus dan Nyonya Plus. Empat finalis Miss Plus adalah Muslim, sementara enam finalis Muslim Mrs Plus. Pemenang kontes akan berkompetisi di Miss Plus World Finals 2020--2021 di Amerika Serikat pada Februari 2021.

3 dari 3 halaman

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar COVID-19 Mati Gaya