Sukses

Hotel di Bandara Changi Singapura Ditutup 2 Minggu Gara-Gara Pekerja Restoran Positif Covid-19

Pekerja restoran di hotel Bandara Changi Singapura itu mengalami gejala sebelum dinyatakan positif Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Hotel Crowne Plaza di Bandara Changi, Singapura, ditutup selama dua minggu mulai hari ini, Jumat (8/1/2021). Penutupan itu menyusul temuan kasus positif Covid-19 kedua dari pekerja restoran di hotel tersebut.

Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan penutupan yang berlaku hingga 21 Januari 2021 itu merupakan bagian upaya pencegahan meski tak bisa dipastikan seratus persen tidak ada transmisi terjadi di hotel tersebut. Menyusul kebijakan tersebut, hotel tidak akan menerima tamu baru sementara. Sedangkan, kru maskapai asing dan tamu yang menginap di sana akan terus dipantau kondisi kesehatannya.

Pihak kementerian juga menyatakan kru maskapai yang akan datang akan ditempatkan di fasilitas lain. Restoran dan ruang pertemuan di dalam hotel juga akan ditutup dan dibersihkan menyeluruh serta didisinfeksi. Kementerian Kesehatan Singapura juga sudah melakukan tes Covid-19 kepada seluruh pekerja di hotel tersebut.

Kasus kedua tersebut teridentifikasi sebagai pekerja perempuan berkebangsaan Malaysia berusia 43 tahun. Ia bertugas mengantarkan makanan yang dikemaas kepada kru maskapai dan para tamu hotel. 

Pemegang izin kerja tersebut merupakan staf Restoran Azur kedua yang dites positif. Sebelumnya, seorang warga negara Korea Selatan juga dikonfirmasi positif Covid-19 pada Rabu, 6 Januari 2021. Seperti warga Korea lainnya, ia tidak berinteraksi dengan pengunjung lain di restoran tersebut.

Otoritas kesehatan menyebut ia mengalami gejala mirip Covid-19 saat bekerja pada 3 Januari 2021. Ia lalu memeriksakan diri di sebuah klinik pada Selasa, 5 Januari 2021, sekaligus menjalani tes.

Hasil positif itu baru diterimanya pada keesokan harinya. Ia pun dibawa ke Pusat Nasional Penyakit Menular dengan menumpang ambulans. Hasil uji serologi menunjukkan negatif, menandakan infeksi yang dialami baru saja terjadi.

"Penyelidikan awal mengungkapkan ia kemungkinan tidak terinfeksi dengan lebih banyak strain Covid-19 Inggris yang lebih mudah menular," kata pihak kementerian, dikutip dari The Strait Times, Jumat (8/1/2021).

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Kasus Komunitas

Selain temuan tersebut, Kementerian Kesehatan Singapura juga mengungkapkan kasus komunitas kedua yang menimpa seorang operator kargo AirMark Aviation berusia 63 tahun yang berbasis di Dnata Cargo Center. Ia biasanya menangani pemasukan dan pengeluaran kargo untuk My Indo Airline dan tidak berinteraksi dengan penumpang pesawat.

Ia mengalami gejala pada Senin, 4 Januari 2021, dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Changi pada Rabu, 6 Januari 2021. Ia dinyatakan positif Covid-19 pada hari yang sama, tetapi hasil uji serologinya masih belum keluar.

Total ada 31 kasus impor yang dikonfirmasi Kementerian Kesehatan Singapura. Terdiri dari empat warga Singapura, tiga penduduk tetap, tiga pemegang izin bergantung, dua pemegang izin kerja, dan 19 orang pemegang izin kerja sementara. Mereka di antaranya berasal dari India, Bangladesh, dan Indonesia.

Semua, kecuali seorang, diminta untuk mengkarantina diri di rumah sejak tiba di Singapura. Seorang lainnya ditempatkan di area transit bandara karena masalah imigrasi akibat dokumen  yang tidak lengkap. Hingga saat ini, Singapura mencatat 58.813 kasus positif Covid-19 dengan 29 kematian.

3 dari 3 halaman

Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat