Liputan6.com, Jakarta - Pencarian pesawat Boeing 787 maskapai penerbangan Sriwijaya Air yang hilang kontak terus dilakukan. Basarnas dibantu TNI-Polri dan berbagai pihak fokus mencari di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.
Namun hingga kini tim pencari terus berusaha mencari peswaat Boeing 737 tersebut. Mereka belum menangkap sinyal Emergency Locator Transmitter (ELT) dari pesawat itu.
Advertisement
Baca Juga
Alat pemancar sinyal emergency ini biasanya berwarna cerah dan tahan air. Alat ini berbentuk kotak atau kubus serta memiliki berat antara dua hingga lima kilogram. ELT juga memiliki kekuatan dalam berbagai kondisi, yakni dari suhu minus 40 hingga suhu 40 derajat Celcius, diberitakan dari kanal News Liputan6.com.
Dalam kondisi normal, aat ini mampu memancarkan sinyal terus menerus selama 24 hingga 48 jam. ELT telah digunakan di seluruh dunia sebagai sistem satelit internasional untuk pencarian dan penyelamatan (SAR)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
ELT Dipasang di Pesawat
ELT berfungsi memancarkan sinyal. Alat ini biasanya dipasang di badan pesawat atau kapal laut. ELT sebagai perlengkapan pada alat transportasi dalam keadaan darurat atau terjadi kecelakaan akan memancarkan sinyal yang akan tertangkap oleh satelit.
Selanjutnya sinyal semacam SOS itu akan diteruskan kepada lokal user atau mission control center sekaligus menentukan lokasi dan titik koordinatnya. Kemudian tanda bahaya ini didistribusikan kepada Badan SAR untuk melakukan pencarian dan penyelamatan.
Advertisement