Sukses

Mengapa Pasangan Bermasalah Sebaiknya Jalani Konseling Pernikahan?

Beberapa masalah memang bisa diselesaikan secara mandiri, tapi Anda juga harus tahu kapan sebaliknya menjalani konseling pernikahan.

Liputan6.com, Jakarta - Tak ada pasangan yang tak akan mengalami masalah dalam pernikahan mereka. Dua kepala dengan latar belakang berbeda disatukan dalam ikatan tentu tak akan selalu sejalan.

Ada kalanya silang pendapat bisa diperbaiki secara mandiri. Tapi, tak jarang masalah yang berlarut-larut membuat keyakinan pada satu sama lain jadi goyah. Bahkan, tak sedikit yang memutuskan mengakhiri pernikahan karena tak tahan lagi.

Padahal, menyelamatkan perkawinan bisa dilakukan sejak dini. Saat merasa sudah tak bisa lagi diperbaiki sendiri, Anda dan pasangan bisa mempertimbangkan untuk mengonsultasikan masalah pada konselor pernikahan. 

Melansir laman Mayo Clinic, Kamis, 7 Januari 2021, konseling pernikahan atau juga disebut terapi pernikahan merupakan salah satu jenis psikoterapi. Konseling ini membantu para pasangan mengenali masalah yang sedang dihadapi dan bagaimana cara menyelesaikan konflik tersebut sehingga dapat meningkatkan hubungan mereka kembali.

Melalui konseling pernikahan, pasangan bermasalah diharapkan dapat memutuskan secara bijaksana tentang membangun kembali dan memperkuat hubungan yang ingin berpisah. Salah satunya dijalani pasangan Kanye West dan Kim Kardashian.

Seorang sumber mengatakan pada People, Selasa, 5 Januari 2021, pasangan itu memutuskan mengikuti konseling dan terapi perkawinan untuk menemukan pilihan lain dalam menentukan nasib rumah tangga mereka. "Mereka telah berusaha dalam perkawinan mereka sejak lama, namun belum ada keputusan yang dibuat," kata sumber itu.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Apa Saja yang Bisa Dikonsultasikan?

Konseling pernikahan sering kali diberikan terapis berlisensi yang dikenal sebagai terapis pernikahan dan keluarga. Konseling pernikahan dapat membantu pasangan dalam semua jenis hubungan intim, terlepas dari orientasi seksual atau status pernikahan.

Beberapa pasangan mencari konseling pernikahan untuk memperkuat kemitraan mereka dan mendapat pemahaman lebih baik tentang satu sama lain. Konseling juga bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki hubungan yang bermasalah dengan topik spesifik.

Masalah spesifik yang dimaksud, seperti masalah komunikasi, kesulitan seksual, konflik tentang pengasuhan anak atau keluarga campuran, penyalahgunaan zat, kemarahan, dan ketidaksetiaan.

Konseling pernikahan mungkin juga membantu kasus kekerasan dalam rumah tangga. Namun, jika kekerasan meningkat ke titik yang ditakuti, konseling saja tak cukup.

Terkadang mengambil langkah pertama dengan mengakui bahwa hubungan membutuhkan bantuan adalah bagian tersulit. Nyatanya, banyak faktor yang dapat memengaruhi potensi keberhasilan atau kegagalan konseling setiap pasangan. (Melia Setiawati)

3 dari 3 halaman

Beda Buku Nikah dan Kartu Nikah