Sukses

Baju Hitam Nancy Pelosi Saat Pemakzulan Kedua Donald Trump Curi Perhatian

Banyak warganet mengapresiasi pilihan busana Nancy Pelosi saat kembali memakzulkan Donald Trump dari kursi Presiden AS.

Liputan6.com, Jakarta - Ada sisi lain yang menarik perhatian dari kisah pemakzulan kedua Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Cerita itu datang dari baju hitam yang dikenakan Ketua DPR AS Nancy Pelosi.

Baju hitam itu pernah dipakainya saat pemakzulan pertama Trump pada 2019. Saat itu, Pelosi memadankannya dengan giwang mutiara dan kalung emas.

Pada Rabu, 13 Januari 2021, Pelosi kembali mengenakan gaun hitam berlengan tiga perempat dan kalung emas saat pemungutan suara DPR untuk memakzulkan presiden tertua AS itu. Dia memadankannya dengan dengan masker motif bunga biru dan hitam.

Seperti yang dikonfirmasi oleh kantornya dalam sebuah pernyataan kepada People, Pelosi pertama kali mengenakan jas dan kalung pada 18 Desember 2019. Ketika itu, DPR mengeluarkan dua pasal pemakzulan terhadap presiden karena penyalahgunaan kekuasaan dan menghalangi keadilan.

Pilihan busana Pelosi dipuji warganet di dunia maya. Mereka menyebut pakaian yang dikenakannya sebagai simbolis yang kuat.

"Apakah Pelosi mengenakan pakaian yang sama untuk kedua pemakzulan?" cuit salah satu warganet.

"Saya senang bahwa Madam Nancy Pelosi memiliki pakaian pemakzulan," komentar warganet lainnya.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Tanpa Bros

Meski sama-sama mengenakan baju hitam, ada aksesori yang berbeda dari tampilan Pelosi saat memimpin pemakzulan kedua presiden. Dia tidak memakai bros simbolis seperti sebelumnya.

Mengutip laman Independent, Jumat (15/1/2021), bros bergambar Mace of The United State House of Representatives merupakan totem dari badan legislatif tersebut. Pelosi menduduki jabatan tersebut sejak 2019 dan kembali terpilih sebagai Ketua DPR AS pada 3 Januari 2021.

Donald Trump dituduh menghasut pendukungannya hingga membuat kerusuhan di Capitol Hill pekan lalu dengan mengunggah cuitan-cuitan provokatif lewat media sosialnya. "Kami tahu bahwa Presiden Amerika Serikat menghasut pemberontakan ini. Dia harus pergi. Dia jelas dan menghadirkan bahaya bagi bangsa yang kita semua cintai, "katanya.

Dengan pemakzulan kedua, Trump telah menjadi presiden pertama dalam sejarah AS yang dimakzulkan dua kali. (Melia Setiawati)

3 dari 3 halaman

Pemakzulan Kedua Donald Trump