Liputan6.com, Jakarta - Pontianak boleh jadi satu dari sekian banyak kota di Indonesia yang namanya tak lagi asing. Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat ini juga dikenal dengan nama "Khun Tien" oleh etnis Tionghoa setempat.
Berbicara tentang kota Pontianak, memori setiap orang hampir pasti berbeda. Ada yang menyebutnya sebagai rumah, sementara yang lain memandangnya sebagai wilayah baru nan menarik untuk dijelajah.
Tak heran, mengingat, sebagaimana kota-kota lain di Indonesia, Pontianak juga punya ragam tradisi, juga, salah satu yang tak boleh dilewatkan, berbagai kuliner menggoda selera. Kendati telah dikenal secara luas, mungkin saja ada sejumlah fakta tentang kota Pontianak yang justru tak masuk dalam radar Anda.
Advertisement
Dari sekian banyak, berikut beberapa di antaranya seperti dirangkum dari berbagai sumber, Jumat, 15 Januari 2021.
Baca Juga
1. Punya Sungai Terpanjang di Indonesia
Sungai Kapuas merupakan sungai terpanjang di Indonesia yang membelah kota Pontianak dan melintasi lima kawasan di Pulau Kalimantan. Sebutan awal sungai sepanjang kurang lebih 1.143 kilometer (km) ini diambil dari daerah Kapuas Hulu yang masuk dalam kawasan alirannya.
2. Dilalui Garis Khatulistiwa
Fakta ini membuat Pontianak dikenal sebagai Kota Khatulistiwa. Di utara kota, tepatnya di kawasan Siantan, terdapat Tugu Khatulistiwa yang dibangun pada titik dilalui garis lintang nol derajat Bumi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
3. Budaya Minum Kopi
Minum kopi sudah jadi ciri khas masyarakat Pontianak. Oleh karena itu, ketika Anda nantinya berkunjung, jangan kaget jika menemukan banyak sekali warung kopi.
Bahkan, terdapat kawasan ngopi yang paling populer, yakni Jalan Gajahmada. Jalan ini memang dijadikan sebagai kawasan wisata warung kopi oleh Pemerintah Kota (pemkot) Pontianak dan mendapat gelar sebagai "Coffee Street."
Â
Advertisement
4. Perayaan Meriam Karbit
Meriam karbit merupakan salah satu festival yang lekat dengan kota Pontianak. Saat perayaan berlangsung, meriam karbit berukuran sangat besar, yakni berdiameter satu meter, diledakkan ke udara sehingga mampu menciptakan suara yang sangat menggelegar. Peledakan meriam ini umumnya dilakukan di pesisir Sungai Kapuas.
5. Kulminasi Matahari
Saat kulminasi berlangsung, kota tersebut berada di titik nol derajat. Ketika itu, matahari berada tepat di atas kepala sehingga benda apa pun tak memiliki bayangan.
Â
6. Banyak Versi Asal-usul Nama Pontianak
Versi pertama yakni, nama hantu. Banyak cerita menganggap bahwa sebutan Pontianak berasal dari nama hantu perempuan, kuntilanak.
Diceritakan bahwa ketika Syarif Abdurrahman bersama rombongan menyisir hutan yang akan dijadikan tempat pemukiman baru di delta pertemuan Sungai Kapuas Kecil, Sungai Kapuas Besar, dan Sungai Landak, mereka diganggu suara jeritan.
Tangisan mengerikan itu datang dari tengah hutan yang diduga merupakan suara makhluk astral, kuntilanak. Sehingga, banyak anggota rombongan yang merasa ketakutan ingin segera menyelesaikan pekerjaan dan pulang.
Suara-suara makhluk astral itu dianggap Syarif Abdurrahman sangat mengganggu dan menghambat pekerjaan membuka lahan hutan untuk dijadikan pemukiman. Dengan inisiatifnya, Syarif Abdurrahman membawa meriam ke hutan dan menembakkannya ke arah sumber suara.
Setelah itu, suara-suara mengerikan tersebut berangsur menghilang sehingga pekerjaan dapat dilakukan dan para rombongan merasa tenang.
Namun, ada juga yang menceritakan bahwa sebenarnya suara mengerikan tersebut berasal dari kumpulan perompak yang bersembunyi di dalam hutan.
Â
Versi lainnya berasal dari Ayunan Anak. Diceritakan bahwa nama Pontianak berasal dari ayunan anak yang berada di sekitar Masjid Jami. Ayunan ini biasa digunakan anak-anak yang keluarganya bekerja.
Kemudian, legenda versi ketiga, yakni berasal dari kata Pohon Punti. Pohon punti atau Pohon Ponti artinya pohon-pohon yang tinggi. Pada masa itu, Kalimantan dikenal sebagai wilayah yang memiliki pohon-pohon tinggi nan besar.
Penyebutan pohon ponti ini terbukti dari isi surat antara Husein bin Abdul Rahman Al-Aidrus dan Syarif Yusuf Al-Kadrie.
Selanjutnya, ada juga yang menyebutkan Pontianak berasal dari kata Pontian. Hal ini dilatarbelakangi dari posisi kota yang strategis sebagai Pontian yang berarti pemberhentian atau tempat singgah.
Saat itu, banyak pelaut atau pedagang yang menjadikan lokasi ini sebagai tempat singgah. Di Malaysia juga terdapat tempat bernama Pontian yang digunakan sebagai tempat pemberhentian sementara.
Lalu, ada pula legenda yang menyebutkan kota Pontianak berasal dari kata Kun Tian. Kun Tian merupakan pelafalan bahasa Mandarin yang berarti "tempat pemberhentian."
Terakhir, kota Pontianak diceritakan berasal dari kata Pintu Anak. Pintu Anak yang dimaksud, yakni dua anak sungai, Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Sebab lokasi pertama pemukiman di Pontianak pada waktu itu berada di delta Sungai Kapuas Besar, Sungai Kapuas Kecil, dan Sungai Landak. (Melia Setiawati)
Advertisement