Liputan6.com, Jakarta - Petugas kesehatan di Tianjin, Tiongkok, mendeteksi es krim produksi dalam negeri yang mengandung virus corona baru pada Kamis, 14 Januari 2021. Produsen menyatakan bahwa pembuatan es krim tersebut menggunakan kandungan susu bubuk buatan Ukraina dan whey mist asal Selandia Baru.
Melansir laman AsiaOne, Sabtu (16/1/2021), es krim mengandung COVID-19 itu ditemukan setelah petugas memeriksa tiga contoh produk merek Daqiaodao. Alhasil, pemerintah kota setempat memerintahkan brand itu menutup sementara gudang mereka yang menyimpan es krim mengandung virus SARS-CoV-2.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Daqiaodao, mereka sudah memproduksi 4.836 kotak es krim, dan 1.812 di antaranya telah dijual ke berbagai daerah. Saat ini, pemerintah setempat menyegel 2.089 kotak es krim. Di dalam setiap kotak berisi enam buah kemasan es krim dengan berat masing-masing 450 gram.
Mereka menyatakan 935 boks yang akan dijual ke pedagang setempat belum sepenuhnya laku. Saat ini, tercatat ada 65 boks yang sudah terjual ke para pedagang kecil di Tianjin.
Menurut laporan Independent, Dr Stephen Griffin, seorang ahli virologi yang berbasis di University of Leeds, mengatakan bahwa penemuan virus corona baru di es krim seharusnya tak menimbulkan kepanikan.
Juga, virus corona baru di es krim itu kemungkinan besar berasal dari seseorang. "Kita mungkin tak perlu panik jika di setiap es krim tiba-tiba akan terkontaminasi virus corona baru,” katanya pada Sky News.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dugaan Terdeteksinya COVID-19 pada Es Krim
Dr Griffin menyambung, terdeteksinya COVID-19 pada es krim kemungkinan besar terjadi akibat masalah di pabrik produksi. Kondisi ini memunculkan potensi adanya penurunan kebersihan di sekitar lingkungan pabrik.
Pemerintah setempat lantas meminta para pedagang kecil yang membeli es krim itu untuk melapor jika mengalami gangguan kesehatan atau menampakkan gejala COVID-19.
Selain itu, pemerintah kota Tianjin juga langsung menghubungi otoritas wilayah lain untuk melacak keberadaan es krim yang mengandung COVID-19 itu. (Melia Setiawati)
Advertisement