Sukses

Apa yang Sebenarnya Terjadi Saat Kunjungan Luar Negeri Pertama Pangeran Charles dan Putri Diana?

Kunjungan luar negeri pertama Pangeran Charles dan Putri Diana berlokasi di Australia di tengah ragam kekhawatiran tertuju pada Princess of Wales.

Liputan6.com, Jakarta - "Terra Nullius," frasa Latin yang berarti "bukan tanah siapa-siapa," dipilih sebagai judul episode enam musim ke-4, The Crown. Ini, melansir laman Vogue US, Sabtu (16/1/2021), merujuk pada tur kerajaan Pangeran Charles dan Putri Diana ke Australia pada 1983.

Kunjungan luar negeri pertama mereka itu bertepatan gerakan negara berkembang untuk meninggalkan Persemakmuran Inggris. Hampir 200 tahun sebelumnya, Inggris Raya menggunakan konsep "terra nullius" untuk membenarkan penjajahan Australia, mengatakan bahwa tanah tersebut tak diklaim dan tak dihuni, meski penduduk Aborigin tinggal di sana.

Kendati, kunjungan Diana dan Charles kala itu juga soal pergi ke "tanah tak bertuan." Dengan monarki berada dalam posisi berbahaya, kesuksesan kunjungan tak bisa ditawar. Mereka diceritakan harus mengesampingkan masalah perkawinan, bentrok kepribadian, demi "mahkota."

Untuk sesaat, pencipta serial itu, Peter Morgan, menggambarkan keduanya berbagi momen hubungan yang sebenarnya, sebelum berselisih lagi. Setelah tur selesai, Charles kembali ke rumah pedesaan mereka di Highgrove, sedangkan Putri Diana tinggal di Istana Kensington, London.

Episode itu memperlihatkan keretakan hubungan mereka dari banyak faktor, termasuk kehadiran Pangeran William, di mana Diana ingin mengajaknya berwisata dan mengkhawatirkan perpisahan mereka. Kemudian, mungkin yang terpenting, ledakan popularitas Diana, yang melampaui Charles.

"Ini seharusnya tur saya! Tur saya sebagai Pangeran Wales untuk menopang negara utama di Persemakmuran pada saat yang sangat sulit secara politik!" Charles yang diperankan Josh O’Connor berteriak pada Emma Corrin, pemeran karakter Putri Diana.

Namun, benarkah tak ada "bumbu" di episode tersebut? Benar bahwa ini adalah tur yang sensitif secara politik. Pada 6 Maret 1983, hanya 12 hari sebelum Pangeran Charles dan Putri Diana tiba di sana, seorang pewawancara televisi satir mempertanyakan apakah Charles akan jadi raja Australia yang baik.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kekhawatiran Putri Diana Kelelahan

Benar juga bahwa pihak kerajaan khawatir tentang bagaimana nasib Putri Diana. Tur itu sangat melelahkan. Selama sebulan, pasangan itu menempuh jarak 48.280 kilometer (km) dan tampil delapan kali di depan publik dalam satu hari.

Sementara Pangeran Charles telah melakukan jenis pekerjaan ini sepanjang hidupnya, itu adalah tur kerajaan pertama Diana yang berusia 21 tahun ke luar negeri. "Sang Ratu 'sangat khawatir' sebelum tur karena Diana masih muda dan pemalu," tulis koresponden kerajaan Grania Forbes dari Asosiasi Pers menjelang perjalanan tersebut.

Tabloid-tabloid Inggris pun mulai menganggap kunjungan itu tak terduga, di mana Daily Mirror baru-baru ini menerbitkan cerita eksploitatif tentang desas-desus gangguan makan Putri Diana.

Sementara pers internasional, menurut keterangan Alison Stuart dari The Sydney Morning Herald, menunggu mereka sambil bertanya-tanya, "Apakah ia (Putri Diana) akan membentak, akankah ia menangis, apakah ia akan pingsan karena panas?"

Awalnya, Diana memang menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Charles pun meminta maaf dan mengatakan mereka masih jet lag. Pada 22 Maret, tiga hari setelah mendarat di Australia, sebuah laporan Associated Press menggambarkannya sebagai "wajah merah dan berkaki telanjang." "Saya tak bisa mengatasi panasnya dengan baik," kata Putri Diana

Kenyataannya, kecuali beberapa cegukan, Diana berpenampilan luar biasa di hari-hari awal itu. "Diana, terlepas dari ketegangan dan kelelahan, tetap berpenampilan sangat baik," kata Morning Herald saat itu.

3 dari 4 halaman

Kecemburuan Pangeran Charles

Pangerean Charles dan Putri Diana tercatat menari secara dinamis di Sheraton Wentworth Hotel, dengan Princess of Wales mengenakan gaun pirus yang spektakuler. Charles mencetak gol pada pertandingan polo di Sydney dan diambut sorak-sorai penonton.

Di Perth, mereka jadi berita utama ketika Charles dengan lembut mencium tangan Diana di depan umum. Kunjungan demi kunjungan, popularitas Diana pun mulai melampaui suaminya.

"Putri Wales adalah wanita yang akan mereka temui, dan orang-orang di Riverland tak kecewa," kata seorang penyiar ABC pada 6 April. "Sang Putri tampak lebih bersemangat untuk bertemu orang-orang daripada suaminya. Ia membagikan informasi tentang kesehatan Pangeran William, cuaca, dan dengan bercanda bertanya pada seorang warga lansia apakah ia punya wiski di keranjang pikniknya."

Tiga hari kemudian, Times of London mengukuhkan kesuksesan besar Diana. Mereka mencetak judul "Putri yang memenangkan hati Australia."

Sayangnya, benar bahwa kekuatan supernova Diana di Australia membuat Charles cemburu, dan menambah ketegangan dalam pernikahan mereka. Dalam wawancara dengan BBC pada 1995, ia mengenang bahwa perhatian yang diterima Diana selama tur membuat Charles kesal. "Dengan perhatian media datang banyak kecemburuan. Banyak situasi rumit muncul karena itu," kata Putri Diana.

4 dari 4 halaman

Infografis Putri Diana

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.