Liputan6.com, Jakarta - Lebih banyak orang sadar dalam menjaga kesehatan tubuh. Begitulah ungkapan yang telah sering Anda dengar selama pandemi COVID-19. Upaya yang dilakukan demi memperoleh tubuh bugar tentu bermacam-macam, tak terkecuali dengan memanfaatkan produk aromaterapi.
Founder, sekaligus CEO Peek.Me Naturals, merek lokal produk aromaterapi dari bahan-bahan alami, Arlin Chondro, menjelaskan bahwa minat terhadap jenis item ini sempat naik secara signifikan di awal pandemi.
"Lucunya kalau bicara kronologi, April dan Mei (2020) itu penjualan produk naik drastis sekali. Produk Immune Booster dan Breath Balm jadi yang paling laris," katanya melalui sambungan telepon pada Liputan6.com, Rabu, 27 Januari 2021.
Advertisement
Baca Juga
Kendati demikian, sejak Juni 2020, kurva pembelian kembali melandai. Arlin menduga, itu terjadi karena kebanyakan orang lebih percaya pada produk yang diminum. "Pengeluarannya juga lebih ke sandang, pangan, dan papan. Fokus ke makanan sehat dan vitamin," imbuhnya.
Makin ke sini, Arlin mengatakan, tren produk aromaterapi justru bergeser pada peran merawat kesehatan mental. Ini mencakup membantu sulit tidur dan mengendalikan tingkat stres.
Dari situ, produk Bye Bye Stress dan Worry Free dari merek lokal yang telah ada sejak 2016 inilah yang cukup laris. Di samping, produk berbahan essential oil untuk mengatasi gerd juga memperlihatkan penjualan menjanjikan.
"Peek.Me sendiri memang bisa membuat produk dengan formulasi custom. Jadi, semisal ada kebutuhan kesehatan yang belum terjawab dari produk kami, itu bisa konsultasi ke aku, nanti bisa diracikkan khusus," ungkapnya yang merupakan seorang certified aromatherapist.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagaimana Cara Kerja Aromaterapi?
Produk aromaterapi, dalam kasus ini yang memanfaatkan essential oil, Arlin menjabarkan, sifatnya terapeutik. Karenanya, harus memerhatikan kaidah pemakaian. "Itu kan 100 persen komposisi kimia organik yang dipakaikan ke kulit," katanya.
Peek.Me Naturals menjual produk yang berbentuk formulasi, bukan pure essential oil, sehingga lebih aman dipakai. Kendati, ada beberapa catatan, seperti anak berusia di bawah enam bulan tak bisa pakai produk sama sekali, 6 bulan--2 tahun dosis pemakaiannya dikurangi, dan aman dipakai untuk anak usia di atas 2 tahun.
"Ibu hamil juga harus hati-hati dalam pemakaian, makanya lebih baik konsultasi dulu sebelum membeli. Produk aromaterapi memang harus dipakai hati-hati. Tapi, manfaatnya, bisa dilihat dari aku sendiri dan anak-anak yang sudah enam tahun itu kurang dari 10 kali ke dokter atau minum obat," tuturnya.
Lalu, bagaimana sebenarnya cara kerja produk aromaterapi yang notabene sekadar dioles maupun dihirup? Arlin mengatakan, terdapat molekul sangat kecil dalam produk yang apabila dihirup maupun bersentuhan dengan kulit akan masuk ke aliran darah. Kebaikan bahan yang masuk ke aliran darah itu kemudian akan diedarkan ke seluruh tubuh.
"Secara cara kerja, tak ada produk aromaterapi yang bisa mengatasi COVID-19. Tapi, sifatnya lebih ke antiviral, antibakterial, dan membantu meningkatkan imunitas tubuh," tegasnya. Maka dari itu, produk aromaterapi bisa ambil andil dalam membuat tubuh selalu sehat demi persiapan menerima vaksin COVID-19.
"Dari fungsi itu, kami juga sedang mempertimbangkan mau mengeluarkan bundling menjaga kesehatan pernapasan. Kira-kira akan rilis 2--3 minggu ke depan," tandasnya.
Advertisement